
JEMBER, www.jembertoday.net – Pemerintahan Kecamatan Sumbersari menyatakan bahwa tidak ada warga Kelurahan Wirolegi yang kelaparan sampai 6 bulan.
Menyusul pemberitaan sebuah radio lokal, yang juga disebarkan dalam platform media sosialnya, menyebutkan ada seorang warga Kelurahan Wirolegi mengalami kelaparan sejak 6 bulan yang lalu.
Baca juga: 100 Balita Sumbersari Terima PMT dari Alfamart Sahabat Posyandu
Camat Sumbersari lewat Lurah Wirolegi, Mustabiq Dzikril Malik menyatakan dengan tegas sejak ia diberi amanat menjadi lurah tidak pernah mendengar, apalagi melihat, warga Kelurahan Wirolegi yang mengalami kelaparan.
“Bahwa ada pemberitaan yang menyebutkan Bu Sifa menderita kelaparan itu tidak benar dan tepat karena dia secara rutin mendapatkan bantuan pangan dari pemerintah berupa beras. Dan kemarin kita upayakan dia dapat bantuan kesehatan PBI,” jawab Abie, sapaan Lurah Wirolegi saat dikonfirmasi awak media ini di kantor kelurahan, Jumat siang, (25/4/2025).
Bu Sifa yang dikabarkan kelaparan selama 6 bulan tersebut bernama Juhairiyah kelahiran 1 Juli 1989. Suaminya bernama Burin. Pasangan rumah tangga itu mempunyai seorang anak perempuan bernama Syifa’un Uyun (18) tinggal di RW 11 Lingkungan Kaliwining Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari, Jember.

Lurah Wirolegi juga menyatakan, keluarga Juhairiyah juga terdata di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan rutin mendapatkan bansos.
Selain itu Juhairiyah juga rutin mendapatkan bantuan dari swasta (non pemerintah) yang dikoordinir oleh Lurah Abie. Ada 2 donasi, yang satu dari luar negeri dan satunya dari salah satu warga Wirolegi yang sukses dalam bidang usahanya yang punya program sosial ‘Tangan diatas’.
Menurut Lurah Abie, yang menjadi masalah yaitu Juhairiyah mengalami kesulitan makan bukan kekurangan makanan. “Yang bersangkutan mengalami kesulitan makan. Jadi perlu pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Abie.
Sebelumnya Juhairiyah telah diperiksakan ke puskesmas Sumbersari dan dirujuk ke rumah sakit daerah dr. Soebandi. Hasilnya, Juhairiyah masih dalam keadaan stabil dan memerlukan tambahan nutrisi makanan.
Hal ketersediaan bahan dan makanan keluarga Juhairiyah juga disampaikan oleh Ketua RW 11 Kelurahan Wirolegi, Hasan Basri, dimana Juhairiyah tinggal.
Rumah Ketua RW itu berdekatan dengan rumahnya. “Kalau dibilang tidak ada yang dimakan, saya kira ndak juga ya,” ucap Hasan kepada awak media ini.
Ia mengatakan keluarga Juhairiyah punya petak sawah, meski tidak luas. Hasilnya cukup buat kehidupan keluarga kecil mereka. Kedua, adanya partisipasi masyarakat di RW 11. Di sana Juhairiyah juga masuk dalam sasaran bantuan komunitas ‘Tangan di atas’.
Baca juga: RSD dr Soebandi Penyumbang Terbesar Index Pelayanan Publik Kabupaten Jember 2024
“Bahkan tiga hari sebelum dibawa periksa ke rumah sakit komunitas tangan di atas menyantuni tiga ratus ribu,”katanya.
Hasan juga menyatakan warga RT 11 banyak yang mendapatkan bantuan sosial. Malah ada yang mendapatkan bantuan program bedah rumah.

Dari pantauan di lokasi, di sekitar rumah Juhairiyah, rumahnya berada di lingkungan perkampungan yang padat. Rumahnya berdekatan, hanya berjarak satu gang dengan rumah Hasan.
Sebelum sakit Juhairiyah bekerja di rumah Hasan yang mempunyai usaha (home industri) membuat makanan ringan (molen). (Sgt)