
JEMBER, www.jembertoday.net – Pengaturan jarak kehamilan atau mengatur jumlah anak lewat program Keluarga Berencana (KB) biasanya oleh perempuan. Tapi berkat kemajuan bidang medis KB juga bisa dijalani oleh pria. Pria ber-KB bisa dengan beberapa alternatif, salah satunya MOP (Metode Operasi Pria) atau vasektomi. Program KB bertujuan untuk kesejahteraan keluarga.
Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen bagi pria yang ingin menghentikan kemampuan reproduksi mereka. Prosedur ini melibatkan pengikatan atau pemotongan saluran sperma (vas deferens) sehingga sperma tidak lagi bisa keluar bersama cairan mani.
MOP sangat efektif dan tidak memiliki efek samping jangka panjang. Pria yang yakin tidak ingin memiliki anak lagi dan memenuhi persyaratan kesehatan dapat melakukan MOP. MOP bersifat permanen, jadi penting untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan prosedur ini.
Baca juga: RSD dr Soebandi Penyumbang Terbesar Index Pelayanan Publik Kabupaten Jember 2024
Ketua TP PKK Kabupaten Jember, Ning Gyta Eka Puspita memberikan pandangannya, MOP berkaitan erat dengan kesejahteraan keluarga, khususnya perempuan. Hal itu dikatakannya saat jumpa pers usai menghadiri pelayanan KB serentak dalam rangka momentum MURI Vasektomi atau MOP di RSD dr. Soebandi, Sabtu, (26/4/2025).
“MOP adalah cara laki-laki dalam bentuk rasa cintanya kepada wanita. Biasanya KB ini khusus wanita tapi alhamdulillah masyarakat Jember mau teredukasi, KB itu bisa buat pria juga,” jawab Ning Gyta atas pertanyaan awak media ini.

Istri Gus Fawait itu menambahkan jawabannya, “Pria ikut MOP itu untuk kebahagiaan keluarga khususnya istrinya”.
Ning Gyta mengapresiasi kegiatan tersebut dan akan mendukung kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan kesejahteraan keluarga.
Baca juga: Dikabarkan Ada Perempuan Muda Kelaparan, Warga Kelurahan Wirolegi Angkat Bicara
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Regar Jeane Dealen Nangka menjelaskan irisan program tersebut dengan pemerintah pusat.
“Ini adalah kolaborasi dengan BKKBN. Ada rencana pemecahan rekor MURI. Setiap kabupaten kota diberikan target. Untuk Jember targetnya 15 akseptor laki-laki,” terang Regar kepada awak media.
Semula, kata Regar, Jember ditarget 10 peserta tetapi kemudian direvisi menjadi 15 orang. Saat pelaksanaan MOP hasil akhir skrining 14 peserta MOP.
Plt Direktur RSD dr. Soebandi, dr. I Nyoman Semitha mengatakan, “Secara teori begini. Kalau persalinan diatur sedemikian rupa maka kandungan ibu semakin subur untuk janin berikutnya”. (Sgt)