JEMBER, www.jembertoday.net – Pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat yang berwawasan lingkungan, atau lebih dikenal dengan pengembangan ekonomi hijau, menjadi upaya pemerintah, sesuai dengan konferensi pers Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tanggal 14 Maret 2022.
Berdasarkan hal tersebut tim pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Jember (Polije), yang diketuai oleh ketua Jurusan Bisnis, Dessy Putri Andini, SE, MM melaksanakan pelatihan dalam upaya pengembangan ekonomi hijau berkelanjutan di desa Sidomulyo Kecamatan Silo, Jember pada bulan Agustus sampai September 2024.
Pengabdian masyarakat ini melibatkan dosen dari Jurusan Teknologi Informasi, yang nantinya akan mendampingi dalam penguatan pemanfaatan sosial media dan pembuatan produk ecoprint, serta dari Jurusan Teknik, yang akan melakukan pendampingan dalam pemanfaatan limbah kulit kopi.
Baca Juga : Mohammad Lutfi Juara 3 Kategori Duta Pemuda Kreatif di Jambore Creative Youth East Java 2024
Pengembangan ekonomi hijau berkelanjutan di desa Sidomulyo ini dilakukan dengan pemanfaatan potensi desa yang berada dekat dengan perkebunan kopi, yang memiliki kekayaan hayati berlimpah.
Pada kegiatan ini tim pengabdian masyarakat dari Polije memberikan pelatihan pembuatan kain ecoprint dengan memanfaatkan daun dan bunga yang ada di sekitar lingkungan masyarakat desa Sidomulyo.
Guna memberikan keunikan produk dari kain ecoprint yang dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, maka pewarna alam yang digunakan dalam pembuatan kain ecoprint di desa Sidomulyo ini memanfaatkan limbah kulit kopi yang melimpah dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, sesuai dengan arahan kepala desa Sidomulyo dan bidang pengembangan ekonomi, adalah ibu-ibu warga desa Sidomulyo yang menjadi eks buruh migran.
Baca Juga : Talk Show di Gelaran Jember Motocamp Fest 2024
Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, dijelaskan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan ecoprint, cara pemilihan kain dan pengujian kualitas kain, pemilihan daun dan bunga yang memiliki tanin (senyawa organik), persiapan treatment kain, pengolahan pewarna alam dari kulit kopi dan proses pembuatan ecoprint sampai menjadi produk siap jual.
Pendampingan dalam persiapan usaha dari produk kain ecoprint dan persiapan varian produk ecoprint desa Sidomulyo juga dilakukan baik dalam pertemuan langsung maupun dengan konsultasi melalui sosial media whatApps.
Harapan terbesar setelah pelaksanaan pengabdian masyarakat ini selesai, desa Sidomulyo dapat menjadi sentra kerajinan kain ecoprint dan varian produk ecoprint yang unik dan memiliki nilai jual tinggi sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya ibu-ibu eks buruh migran desa Sidomulyo. (*/redaksi)