
JEMBER, www.jembertoday.net – Sekretaris TP3D Kabupaten Jember, Dima Akhyar, menjadi pembicara utama (keynote speaker) pada sosialisasi Program-Program Bupati Jember, Muhammad Fawait. Dima Akhyar berbicara di Ruang Diskusi Terbuka (RDT) Kelurahan Tegalgede dengan diapit Camat Sumbersari dan Lurah setempat dihadapan puluhan Ketua RT RW, Kader Posyandu dan tokoh masyarakat.
Lurah Tegalgede, Abdul Khamil, menyambut hangat Dima Akhyar (Sekretaris Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah) sebagai penyambung suara Program-Program Gus Fawait dalam 100 Hari Kerja Gus Bupati.
Khamil sapaan Lurah Tegalgede itu menyampaikan kondisi tata kelola pemerintahan, dengan bukti-bukti kongkret. Secara fisik, balai kelurahan sudah selesai dipugar, ada ruang Kelurahan Cantik (Kelurahan Cinta Statistik), Ruang Diskusi Terbuka, taman sayuran sehat hingga ruang Pot Cast dari Kolompok Informasi Masyarakat (KIM).
Dunia UMKM Kelurahan Tegalgede dipaparkan oleh Khamil, salah satunya tembus sampai ke luar negeri. Capaian yang luar biasa. Lurah Tegalgede mempunyai jaringan pemasaran hasil produksi UMKM yang paten dan berkelas nasional.

Sedangkan dalam sambutan Camat Sumbersari, Regar Jeane Dealen Nangka, menyatakan kerinduannya terobati saat malam itu. Karena kesibukan yang begitu padat ia jarang bertemu dengan warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Tegalgede. Demikian pula sebaliknya, mereka sangat mencintai sosok camat muda yang tetap awet muda itu.
Regar mengakui bahwa Lurah Khamil adalah sosok lurah yang memiliki kekuatan besar untuk memajukan masyarakatnya. Meski tiada dana, ia mampu mengadakan kegiatan-kegiatan dengan menggalang kerja sama dengan semua pihak, khususnya swasta.
Pada acara pokok, Sekretaris TP3D Kabupaten Jember, Dima Akhyar, memaparkan program-program Bupati Jember, Muhammad Fawait atau lebih sering disebut Gus Bupati.
Baca juga: Ordal UNEJ Terancam Dipidanakan, Saat ini Sudah Dipecat
Dima mengatakan, hingga hari ini Jumat (2/5/2025) Gus Bupati memasuki 60 hari kerja. Sudah melewati separuh dari 100 Hari Kerja, yang menjanjikan percepatan dan kemajuan pembangunan Jember.
Sejak dilantik di minggu akhir Bulan Februari 2025 Gus Bupati tidak langsung bekerja tetapi mengikuti retreat selama seminggu. Dia efektif bekerja sejak 1 Maret 2025.
Program yang pertama kali dilaksanakan yaitu program pro ekonomi kecil, dengan menurunkan retribusi pedagang di Pasar Tanjung. Kemudian menandatangani SE bagi guru, di mana saat murid libur maka guru juga libur dan tidak perlu ke sekolah.
Lalu jam kerja para tenaga kesehatan (nakes) diganti dari 6 hari kerja seminggu menjadi 5 hari kerja.
Program selanjutnya, realisasi Universal Health Coverage Prioritas mulai tanggal 1 April 2025. Warga Jember (ber-KTP Jember) dapat menikmati fasilitas pengobatan gratis di puskesmas, rumah sakit pemerintah dan swasta (yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan).

Bagi warga yang sudah terdaftar tapi punya tunggakan bisa menikmati UHC Prioritas tanpa melunasi terlebih dahulu cicilan bulanan yang tertunggak. Tetapi setelah diobati tunggakan tetap menjadi kewajiban peserta.
Setiap program Gus Bupati membentuk Pokja untuk mempercepat pelaksanaan. Pada minggu-minggu ini Pokja verifikasi guru ngaji, takmir, guru kitab Injil dan pekerja sosial keagamaan sedang bekerja keras agar pencairan insentif guru ngaji bisa dieksekusi sebelum berakhirnya 100 Hari Kerja Gus’e.
Setelah itu, program fenomenal Bupati Jember yakni Wadul Gus’e. Dalam sebulan sudah masuk 700 keluhan kepada Bupati Jember. Lebih dari 100 yang sudah terselesaikan, karena tidak membutuhkan anggaran besar. Sisanya akan ditindaklanjuti setelah PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD.
Pokja bea siswa sedang bekerja keras untuk memverifikasi calon penerima, yakni mahasiswa warga Jember, baik yang kuliah di dalam Jember maupun di luar Jember. Gus Fawait menargetkan 20.000 penerima. Tidak hanya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang akan dibayari oleh Pemkab Jember tetapi juga biaya hidupnya, bagi yang tinggal di luar orang tuanya.
Dima menegaskan, “Jika warga tidak bisa wadul ke lurah atau kepala desa, tidak bisa wadul ke camat maka bisa langsung wadul ke Gus’e. Tapi ingat Gus Bupati tidak akan memperhatikan camat, lurah atau kades yang seperti itu.”
Setelah paparan Dima menjawab beberapa pertanyaan warga. Salah satunya adalah tokoh masyarakat setempat, seorang Ketua komite SMA Muhammadiyah 3 Jember. (Sgt)