
JEMBER, www.jembertoday.net – Pasca kebakaran di gudang pengasapan karet di Kebun Sumber Tenggulun milik Perumda Perkebunan Kahyangan Jember tidak terlalu berpengaruh pada keuangan perusahaan.
Direktur Perumda Perkebunan Kahyangan, yang dulunya disebut PDP Kahyangan, Sofyan Sauri, ST., MM menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan masih baik.
Ditemui di kantornya, Sofyan menjelaskan dampak dari kebakaran 1 unit gudang pengasapan karet itu. “Kerugian (secara produk) sekitar delapan jutaan, namun secara riil masih belum kita hitung. Itu mungkin tidak sampai dia puluhan juta,” terang Sofyan, Jumat, (17/1/2025).
Baca Juga : YDSF Jadikan Desa Klungkung Sentra Pisang Mas Kirana, Orientasi Pemberdayaan Umat
Ia menyatakan secara finansial dampak kebakaran itu tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. “Alhamdulillah ini tidak berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan, cuma menjadi catatan dan evaluasi bagi kami agar tidak ada kejadian serupa ke depan,” tandas pria kelahiran Tanggul, Jember tahun 1985 itu.
Musibah kebakaran di Kebun Sumber Tenggulun pada bulan awal tahun 2025 ini menjadi ujian bagi perusahaan milik Pemkab, yang sedang berjuang untuk bangkit dari keadaan minus menuju surplus secara keuangan. Sebagai nahkoda perusahaan Sofyan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
“Sementara ini (pegawai yang bertugas saat kejadian kebakaran) sedang dievaluasi oleh pengawas internal, penyebab dan indikasinya apa, apakah itu musibah betul atau kelalaian? Ini masih dalam tahap pemeriksaan,” jelas Sofyan, yang juga sedang menempuh program S3 di FEB UNEJ.
Jika ditemukan unsur kelalaian (human eror) maka akan ada tindakan dari management terhadap pegawai tersebut. “Kalau ada kelalaian ya harus ada punishment!” tegas Sofyan.
Baca Juga : Waduh, OPD Pemkab Jember Tak Laporkan Data Honorer ke BKPSDM Sejak 2022, Tak Masuk Data BKN
Sebagai tambahan informasi, laporan rugi laba tahun 2024 perusahaan milik Pemkab Jember itu masih belum diaudit. Tetapi berdasarkan informasi dari Dirut Perumda Perkebunan Kahyangan posisinya surplus atau laba. Sofyan menyebutkan, laba senilai Rp56 juta.
Pada tahun yang sama mendapat suntikan PMD (Penyertaan Modal Daerah) sebesar Rp.15 miliar. Pemkab Jember dan DPRD Kabupaten Jember sepakat akan menambah dana hingga total Rp83 miliar yang akan dibagikan dalam 4 tahap. Tahap pertama akan dicairkan Rp25 miliar dan sudah realisasi Rp. 15 miliar. Tahap kedua akan digelontorkan Rp25 miliar, tahap ketiga Rp. 15 koma sekian hampir Rp16 miliar dan tahap keempat Rp17 miliar.
Untuk tahun 2025 Pemkab mengusulkan PMD sebesar Rp5 miliar, bagian dari pencairan tahap pertama sehingga masih kurang Rp5 miliar lagi. (Sgt)