
JEMBER, www.jembertoday.net – Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember menggelar pelatihan berbasis kompetensi bagi calon tenaga kerja dan entrepreneur baru. Seremonial pembukaan dilaksanakan di Rumah Makan Lestari Jember, Rabu, (16/4/2025).
Di tengah situasi ekonomi yang sulit, gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), nilai tukar rupiah yang terus merosot, daya beli turun dan banyaknya kasus korupsi membuat pelaku ekonomi makin berat. Hanya perusahaan-perusahaan yang punya pondasi kuat saja yang bisa survive. Sehingga peluang bekerja juga makin sempit.

Demikian pun sektor wirausaha. Banyak startup gulung tikar, tidak mampu bertahan di tengah situasi sulit ini.
Baca juga: Upgrade Kompetensi Perawat Anestesi, RSU dr. Soebandi Gelar Workshop Tingkat Nasional
Menyadari hal tersebut Disnaker Jember getol mengadakan pelatihan-pelatihan kerja. Di awal tahun ini diikuti oleh 145 peserta, dari kalangan pemuda yang berasal dari seluruh pelosok Jember. Sedangkan pemateri berasal dari perusahaan-perusahaan serta stakeholder yang telah memiliki sertifikasi nasional.
Pelatihan berbasis kompetensi itu didanai dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) Kabupaten Jember tahun 2025.

Kepala Bagian (Kabag) Keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jember, Rahmat Hidayat, mengatakan tujuan dari pelatihan itu.
“Tujuan dari kegiatan ini, masyarakat itu akan punya skill atau peningkatan kompetensi yang ada, sehingga mereka mampu mengembangkan diri di dunia usaha,” ujar Rahmad Hidayat atau akrab dipanggil Iik, yang juga anggota TP3D (Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah) Kabupaten Jember.
Selain itu, menurutnya, dengan pelatihan ini dapat pula meningkatkan Index Pembangunan Manusia (IPM). Sebab peserta dapat mengurangi angka pengangguran serta meningkat kesejahteraannya.
Sedangkan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Jember, drs. Suprihandoko, MM, memastikan tidak ada peserta yang sama dari pelatihan sebelumnya.

“Jadi tidak benar ada informasi yang menyebutkan pesertanya hanya itu-itu saja. Saya pastikan tidak ada, kalau terlanjur masuk maka saya akan coret seketika itu juga,” katanya dengan tegas.
Ia ingin program kegiatan Disnaker Jember benar-benar produktif. “Anggaran yang kita keluarkan untuk melatih benar-benar produktif,” imbuh Suprihandoko.
Disnaker Jember telah bekerja sama dengan HILLSI (Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia) dan FKJP (Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan). Alumni program pelatihan Disnaker Jember banyak diburu oleh perusahaan-perusahaan, baik di Jember maupun di kabupaten/kota lain, seperti Probolinggo, Pasuruan, hingga Surabaya. Bahkan ada yang dari Jawa Tengah dan Barat, terang Supri, sapaan Kadisnaker Jember.
“Yang dilatih ini sudah ada pekerjaan yang menunggu. Bahkan yang 44 dari mereka itu sudah bekerja,” tandasnya. (Sgt)