
JEMBER, www.jembertoday.net – Sedulur Djos secara mandiri dan gotong royong merayakan Milad Wabup Jember, Dr. Djoko Susanto, SH.,MH ke 65 di Balai De Sitinggil, Patrang. Mereka guyub rukun, bahu-membahu dan bekerja sama tanpa pamrih untuk bergembira dalam peringatan ulang tahun idola mereka, Wabup Djoko.
Beberapa relawan dari penjuru Kabupaten Jember datang bersama-sama menuju Balai Desa Sitinggil sejak pagi untuk mempersiapkan acara. Ada komunitas petani, nelayan, UMKM, pengusaha, guru GTT, seni budaya tradisional dan lainnya. Mereka tampak kompak menyiapkan panggung hingga makan bersama untuk berbuka puasa.
Baca juga: Wabup Djoko Hadir di Program Sembako Murah untuk Duafa, Lokasi di SDIT Harapan Umat Jember
Setibanya dari berdinas Wabup Djoko langsung disambut para relawan dengan sukacita. Tampak pula istri tercinta, Liliana Tanuwijaya, dengan iringan gamelan ikut menyambut.

Seorang akademisi Universitas Jember yang pernah membimbing Djoko Susanto dalam menempuh gelar doktoralnya, Dr Aris, memberikan kado berupa narasi tentang air.
Ia ingin seorang Djoko Susanto menjadi air, mempunyai sifat seperti air. Menurut Aris, air tidak bisa dibelah, tidak bisa ditembak tetapi air akan selalu mencari tempat yang lebih rendah. Narasi itu mengandung makna, bahwa Djoko Susanto tidak bisa dikalahkan dengan serangan apa pun tetapi ia akan selalu memiliki hati yang merendah.

Acara tersebut dipandu oleh tokoh petani Jember, Jumantoro. Dengan gayanya yang khas Cak Jum, sapaannya, mampu menghidupkan suasana.
Sebelum bunyi Adzan Maghrib Wabup Djoko dipersilahkan memberikan kesan dan pesannya kepada para relawan. Ia tampak terharu sebab ia tidak merasa menyuruh acara seperti itu.
“Teman-teman ini punya perhatian dan kebersamaan yang baik. Dan tentunya semangat seperti itulah, kalau ini berkembang, insyaallah masalah di Jember sudah selesai,” ucap Djoko, Selasa, (25/3/2025).
Ia yakin dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan guyub rukun yang merupakan modal terbesar bisa menyelesaikan masalah-masalah di Jember. “Jadi masalah Jember itu bisa diselesaikan dengan kebersamaan, dengan guyub tadi bukan dengan apbd,” tandas Djoko.
Spontan para relawan bertepuk tangan sebagai tanda setuju dengan ucapannya. Ia menyadari bahwa APBD memang perlu buat pembangunan tetapi bukanlah faktor utama. Yang menjadi faktor utama adalah kebersamaan seluruh rakyat Jember.
Sebagai tambahan informasi, pagi di hari yang sama Wabup Djoko menghadiri Pasar murah yang diselenggarakan oleh Yayasan Islamic Center Al Ichlas. Warga yang ingin mendapatkan paket sembako diminta mengganti kupon (dengan istilah infaq) dengan Rp5000 saja. Kemudian kupon ditukarkan waktu Pasar murah di SDIT Harapan Umat. Warga membawa pulang paket sembako yang berisi minyak goreng, mi instan, gula, kecap, dan teh. (Sgt)