
JEMBER, www.jembertoday.net — Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Jember menanam ratusan pohon di titik-titk rawan longsor. Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana tanah longsor bersama Pemerintah Desa Klungkung melalui program Desa Tanggap Bencana (Desatana).
Kegiatan penanaman pohon jenis nangka dilakukan pada Selasa, 10 Juni 2025, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk perangkat desa, kader lingkungan, mahasiswa, dan dosen FIKES UNMUH Jember serta Muspika Kecamatan Sukorambi.
Baca juga: Pelatihan Basic Life Support (BLS) Live di Lokasi Rawan Bencana, Camat ini Beri Apresiasi
Sebanyak 100 pohon lebih bibit pohon nangka ditanam di area rawan longsor di aliran sungai di Dusun Krajan Plalangan Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi.Kepala Desa Klungkung, Abdul Gofur, menyampaikan bahwa penanaman ini merupakan bentuk aksi nyata pemerintah desa dan mahasiswa dalam mendorong ketahanan wilayah terhadap bencana.
“Tanaman nangka dipilih karena memiliki akar yang kuat dan mampu menahan erosi tanah, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di masa depan,” ujarnya.
Ando Mangkuluhur, perwakilan mahasiswa menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat yang berfokus pada edukasi lingkungan dan kesehatan masyarakat. “Kebetulan kami berpraktik manajemen bencana di Desa Klungkung maka kami memiliki agenda kegiatan terkait pencegahan bencana dan kami ingin masyarakat tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga memiliki pengetahuan dalam menjaga ekosistem yang sehat sebagai bentuk pencegahan bencana,” jelasnya.

Sementara Asrah Joyo Widono selaku Camat Sukorambi mengapresiasi dan berterima kasih kepada mahasiswa Fikes UNMUH Jember yang telah berupaya bersama-sama masyarakat dalam rangka mengantisipasi potensi bencana di wilayah Desa Klungkung khususnya di wilayah krajan ini.
“Wilayah ini beberapa waktu yang lalu sudah terjadi longsor akibat hujan dan tergerus aliran sungai di bawah dan di atas ada pemukiman penduduk maka saya berharap rekan-reka. mahasiswa juga memberikan edukasi kepada warga yang berpotensi terdampak jika terjadi longsoran” ungkap Asrah.
Selain penanaman pohon, tim gabungan juga melakukan penyuluhan tentang langkah-langkah mitigasi bencana berbasis ekosistem serta pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam sekitar.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat, yang berharap penanaman seperti ini bisa dilanjutkan secara berkala dan diperluas ke area lain yang juga rawan longsor.
Dengan kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah desa, Desa Klungkung berharap dapat menjadi percontohan dalam upaya mitigasi bencana yang terpadu, berbasis masyarakat, dan ramah lingkungan. (Sgt)