JEMBER, www.jembertoday.net – Telah dibuka secara resmi Museum Telu di Jember, tepatnya di Perum Puri Bunga Nirwana, di Jalan Raden Pancah no. 3 Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari.
Apa makna kata ‘Telu’ pada Museum ini?
Dalam sambutannya, Kepala Museum yang baru saja dibuka untuk umum, Pri Wahyu Hartanti, memaparkan makna kata ‘Telu’ kepada para hadirin.
“Museum ini disebut Museum Telu yang mengandung makna, bahwa ada tiga muatan di dalamnya. Pertama koleksi (Collection), kedua Sejarah Seni (Art History) dan Pameran (Exhibition),” ujar Wahyu sapaan akrabnya, Jumat, (3/1/2024).
Di bagian Collection, museum ini menampilkan historika, geologika, keramologika, etnografi, numismatik dan seni. Barang-barangnya ada yang dari zaman abad 7 hingga penjajahan Belanda, seperti, lumpang batu, lumpang besi (sekitar tahun 1950-1960), rubuk majemuk Syarif (alat penunjuk waktu sholat dibuat sekitar tahun 1920), timbangan tembaga (sekitar 1900), setrika berbahan arang (sekitar 1960) dan lain-lainnya.
Wahyu menyebutkan ada 105 koleksi benda seni dan budaya benda dan yang sudah terindentifikasi masih 62, sisanya masih proses identifikasi oleh para kurator.
Baca Juga : Jih Hendy Diam-Diam Bangun Sanggar Seni Maestro Kejung Asli Jember, Jamhari
Dari sisi Sejarah Seni (Art Histori) museum ini mengapresiasi dan memahami lebih dalam tentang nilai dan makna karya seni serta peranannya dalam evolusi budaya manusia. Karya seni yang ditampilkan, kain-kain batik, lukisan yang menggambarkan sejarah manusia jaman prasejarah hingga masa depan (future).
Pada makna ketiga yakni Exhibition, Museum Telu siap berkolaborasi dengan semua pihak dalam penyelenggaraan pameran seni dan budaya manusia khususnya di Kabupaten Jember sebagai daerah pandalungan.
Sementara itu, Bupati Jember yang diwakilkan oleh Pj Sekda Arief Thahjono mengapresiasi hadirnya Museum Telu di Jember.
Bupati Hendy menyampaikan permohonan maaf, yang dibaca oleh Arief, tidak bisa hadir karena ada kepentingan yang tidak bisa diwakilkan.
Pemkab Jember menurut Arief mengapresiasi setiap upaya masyarakat dalam pelestarian budaya.
Turut hadir Asisten 3 Kesekretariatan Daerah Bidang Kesejahteraan, Harry Agustriono dan Kadisparbud Bambang Rudianto.
Pemkab Jember Belum Punya Museum
Dalam sambutannya, Arief menyebutkan bahwa hingga saat ini (saat pembukaan Museum Telu) menjadi satu-satunya Kabupaten di Jawa Timur yang tidak mempunyai museum daerah.
Sedangkan museum yang sudah ada di Kabupaten Jember seperti, museum Huruf, Tembakau, Kaliber SMKN 5, dan Soebandi, adalah milik perorangan (swasta).
Kadisparbud Kabupaten Jember mengungkapkan rencana pembangunan Museum Daerah kepada awak media, usai menyaksikan pembukaan Museum Telu. “Alhamdulillah, dengan dukungan kawan-kawan dari Dewan khususnya komisi B dan para pemangku kepentingan dan stakeholder yang ada, Bersama-sama akan kita wujudkan museum daerah Kabupaten Jember,” ungkap Rudi, sapaan Kadisparbud Jember.
Disinggung kapan akan dibangun, Rudi menyiratkan tahun ini. “Insyaallah (anggarannya) sudah masuk APBD tahun ini. Mohon doa restunya panjenengan semua,” pungkas Rudi.
Sebagai tambahan informasi, Museum Telu dibuka untuk umum dari hari selasa hingga minggu. Khusus hari senin, seperti museum lain, Museum Telu tutup. Pengelola menggratiskan bagi siapa pun yang ingin berkunjung ke sana. (Sgt)