JEMBER, www.jembertoday.net – Kedua paslon bupati Jember dukung JFC (Jember Fashion Carnival) dengan cara yang berbeda-beda.
Pada debat publik ketiga yang digelar oleh KPU Jember, pertanyaan pertama yang muncul adalah bagaimana strategi memajukan kebudayaan, baik lewat JFC atau event lain.
Kedua paslon bupati sama-sama mendukung JFC, sebab JFC sebagai bagian dari budaya masyarakat Jember.
Cabup paslon 1, Hendy Siswanto yang juga petahana Bupati Jember, mengatakan bahwa event JFC adalah suatu event yang luar biasa yang patut diteruskan, bahkan dikembangkan lagi. JFC adalah lokomotif pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Jember. Ke depan JFC akan dibuat lebih luar biasa lagi.
“Selama kami menjabat kami telah bersinergi dengan JFC, itu adalah bukti bukan janji,” tegas Hendy.
Baca Juga : Debat Publik Kedua Pilkada, Soal Air Resapan Tanah Gus Firjaun Kaitkan dengan Perijinan kepada Pengembang
Selanjutnya cabup Paslon 2, Gus Fawait mengatakan masyarakat Jember harus bangga dengan JFC.
Menurut Gus Fawait JFC adalah modal penting bagi Jember. Sebab menurutnya, ciri negara maju kalau dunia pariwisatanya maju. Ia berjanji jika dipercaya oleh masyarakat Jember pengurus dan pegawai Dinas Pariwisata akan disuruh belajar ke negara Brasil untuk pengembangan karnaval.
Kedua paslon bupati Jember dukung JFC dengan cara yang berbeda-beda.
Debat Publik Ketiga Pilkada Jember 2024 dilaksanakan Edelweis Hotel Cempaka Jember, Sabtu, (23/11/2024).
Materi debat ketiga adalah ‘Strategi Pemajuan Kebudayaan dan Ketahanan Sosial’.
Tim perumus materi debat ketiga ini diketuai Eko Suwargono (FIB UNEJ), dan 6 anggota yakni, Aditya Wardono (FEB UNEJ), Andang Subariyanto (FIB UNEJ), Muh Chotib (UINKHAS), Yusuf Adiwibowo (FH UNEJ), Deasy Wulandari (FEB UNEJ), dan Mohamad Dahlan (UINKHAS).
Sebelum sesi pertanyaan debat diawali dengan penyampaian visi misi paslon. Diawali paslon 1 sesuai undian dari ketua tim perumus lalu paslon 2 di hadapan publik.
Moderator mengingatkan paslon 1 agar tidak menggunakan buku catatan yang bergambar APK (Alat Peraga Kampanye). Begitu mendengar peringatan moderator, spontan saja pendukung paslon 2 bersorak.
Tidak mau kalah, pendukung paslon 1 berteriak agar moderator memeriksa zal yang dipakai paslon 2, sebab ditengarai ada alat elektronik untuk komunikasi dengan tim pemenangannya. Tetapi moderator tidak merespon, sembari berkata yang tidak diperkenankan adalah hal-hal yang mengarah ke APK.
Kejadian tersebut akhirnya bisa selesai dengan baik. Sesi penyampaian visi misi pun berjalan lancar. (Sgt)