
JEMBER, www.jembertoday.net – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) adalah program pemerintah untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Program ini bertujuan untuk, mendeteksi dini masalah kesehatan, mencegah penyakit, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah, dan menjaga kesehatan.
Baca juga: Rayakan Penetapan UNESCO, Komunitas Perempuan Kebayaan Jember Gelar Tasyakuran
PKG dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia mulai tanggal 10 Februari 2025. Program ini terbuka bagi seluruh kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia. Jenis-jenis pemeriksaan yang dilayani, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan asam urat, pemeriksaan laboratorium lainnya, skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, pemeriksaan penglihatan, pemeriksaan kondisi gigi, pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
Bagaimana pelaksanaan program PKG?
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) dr. Hendro Soelistijono, MM lewat Kepala Bidang Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P), dr. Rita menjelaskan kondisi puskesmas-puskesmas di Jember dalam pelaksanaan program PKG. Dokter Rita menyatakan, 50 puskesmas yang ada di Kabupaten Jember sudah 100 persen dalam melayani PKG.
Selain itu pelayanan PKG dapat dilakukan dalam gedung dan luar gedung. Dokter Rita melanjutkan, dari data yang kami tarik pada hari Senin tanggal 14 April 2025 pukul 10.00 WIB tercatat 71.365 orang yang sudah dilayani program PKG di seluruh puskesmas Kabupaten Jember.
Kemudian penyakit yang ditemukan terbanyak terbagi dalam kelompok usia yang terekam dalam PKG, sampai saat ini untuk usia dewasa terbanyak adalah hipertensi, GG (Geranylgeraniol) status gizi. Untuk usia anak ,semua masih dalam kondisi normal, usia lansia lebih pada gangguan psikologis (cemas,susah tidur).
Disinggung apa kendala yang dihadapi pada program pemeriksaan kesehatan gratis di Jember?
Dokter Rita menjawab, kendala administratif, misal NIK tidak sama dengan nama, bayi baru lahir yang belum memiliki NIK. Kendala lain, proses hasil beberapa pemeriksaan yang membutuhkan waktu agak lama (misal pemeriksaan cholesterol dan SHK), kendala sistem, aplikasi pelaporan asik PKG masih sering trouble, sinyal di beberapa puskesmas yang tidak stabil, keterbatasan tenaga dalam input hasil layanan.
Sedangkan kendala dari masyarakat yakni kesadaran masyarakat untuk datang periksa secara mandiri di mana masyarakat masih takut mengetahui status kesehatannya.
Sebagai tambahan informasi, masyarakat bisa menikmati program PKG dengan mengunduh aplikasi di Play store @SATUSEHAT atau di WhatsApp Kemenkes RI (0811-1050-0567).
(Sgt)