
JEMBER, www.jembertoday.net – Program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Bupati Jember Muhammad Fawait yang sedang berlangsung sekarang adalah program Honor Guru Ngaji 2025.
Faktanya, program ini tidak saja dinikmati oleh guru ngaji (ustadz dan ustazah) saja tetapi juga dinikmati oleh pendeta umat Kristen di Jember. Bahkan sampai ke pelosok yaitu di Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe.
Baca juga: Tanggapan Musyawarah Antar Gereja atas Ditundanya Insentif Guru Ngaji (Guru Sekolah Minggu)
Pendeta Tjong Ferry Paulus dan istrinya, Lenny Tallo, yang juga seorang pendeta, Selasa 7/10/2025 menerima uang tunai dari pegawai Bank Jatim. Uang sebesar Rp 1.500.000 itu adalah uang program honor guru ngaji Pemkab Jember 2025.
Pendeta yang tidak pernah mendapat gaji dari organisasi gerejanya itu bersyukur atas apa yang dia terima. “Dengan adanya pemberian dana ini ya merupakan apresiasi bagi kami, yang non muslim, diperhatikan oleh pemerintah,” ujar Pdt Tjong kepada awak media, Selasa, (7/10/2025).
Pendeta Tjong merasa diperhatikan oleh Pemkab Jember. Meskipun ia bekerja sebagai ‘gembala sidang’ jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) “Elim” di desa tapi masih mendapatkan juga.
Pendeta Tjong dipercaya Tuhan menggembalakan jemaat dewasa kurang lebih 20 jiwa. Tugas utamanya adalah mengajarkan pokok-pokok iman Kristen dan memberi teladan hidup, sebagaimana Yesus hidup di dunia. Jam pengajaran biasanya tiap hari minggu dan pertengahan minggu di rumah jemaat.

Sedangkan istrinya, Pdt Lenny Tallo, mengajar anak-anak jemaat GPdI ‘Elim’ dalam kelas sekolah minggu. Pengenalan iman Kristen harus dimulai sejak anak-anak, karena iman tidak bisa diwariskan kecuali diajarkan, tutur Pdt Lenny.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Sumberjambe Lily Rismawati memantau pelaksanaan pencairan honor guru ngaji. Ia disertai pegawai kecamatan berkeliling dari desa ke desa sepanjang hari itu.
Dalam sambutannya, Lily menyampaikan tentang program honor guru ngaji. “Program ini adalah program dari bapak Bupati Fawait. Beliau ingin para guru ngaji menerima honor dengan lebih baik, yaitu tidak usah datang ke kota tapi cukup datang ke kantor desa. Pegawai Bank yang mendatangi bapak ibu semua,” ujar Lily yang sebelumnya menjabat Kabid di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember itu.
Informasi yang diperoleh dari Bagian Kesra, tiap penerima manfaat menerima masing-masing Rp1.500.000. Calon penerima sebelumnya mendaftarkan diri dengan melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan. Mereka juga diwajibkan foto saat mengajar dengan para santri (non muslim jemaat). Lalu berkas diseleksi dan diverifikasi oleh tim dibawah koordinasi Kesra Pemkab Jember. (Sgt)