
JEMBER, www.jembertoday.net – Muhammad Fawait adalah salah satu dari puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu santri di Jember. Ia adalah produk pondok pesantren yang berhasil menjadi kepala daerah. Gus Bupati menggelar talk show anti narkoba di Pendopo Bupati Wahyawibawagraha.
Gus Fawait sapaan Bupati Jember itu paham benar kehidupan di pondok pesantren. Hal apa yang diajarkan, kebiasaan pola makan, pola belajar baik ilmu agama atau pun ilmu pengetahuan dunia. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pelajaran sopan santun dan tata krama.
Baca juga: Pembentukan Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Menguat dalam Sarasehan di Jember Pluralitas Hub
Tetapi akhir-akhir ini akibat perkembangan jaman, era globalisasi, arus informasi terbuka lebar, kehidupan para santri mulai ada pergeseran. Gus Fawait kuatir para santri di Jember terpapar pemakaian dan peredaran narkoba.
“Narkoba dan sejenisnya adalah pangkal dari masalah. Hari ini jujur saya resah,” ujar Gus Fawait saat memberi sambutan pada acara Santri Bersinar (Santri Bersih Narkoba) Spesial Hari Santri 2025 di Pendopo Wahyawibawagraha, Rabu, (22/10/2025).
Ia melanjutkan, “Pondok pesantren sebagai gerbang utama dari akhlak bangsa, cinta tanah air tidak perlu diragukan insyaallah, tapi hari-hari ini orang-orang mulai tahu di pondok pesantren mulai dimasuki narkoba.”

Menurut Gus Fawait, narkoba sangat berbahaya, bisa merusak generasi bangsa. Saat ini bangsa Indonesia sudah merdeka tapi kalau generasi mudanya banyak menggunakan narkoba maka Indonesia bisa dijajah dalam bentuk lain.
Bupati santri itu berpesan, “Saya titip pada para santri, kita pegang teguh dawuhnya (nasihatnya) kyai, dan kita menjadi generasi yang cinta pada pondok pesantren dan menjadi generasi yang berkualitas, jauh dari narkoba.”
Sebelumnya Plt Kepala Bakesbangpol Jember, Lingga Diputra, menyebutkan jumlah peserta yaitu 130 orang santri dan pendamping.Mereka berasal dari PP. Nurul Chotib Al Qodiri IV, PP Durrotut Tholibin Jombang, Jember, PP. Darut Tholibin Al-Qodiri 02, PP. Miftahul Ulum Kalisat, Pondok Pesantren Miftahul Ulum dan Pesantren Perjuangan Bustanul Ulum Al Yaqien Wassurur.
Lingga berharap dari kegiatan itu para santri bisa membentengi diri sehingga bersih dari narkoba. Sebab data yang ia terima Kabupaten Jember dalam keadaan parah. Ia mengutip itu dari BNN.
TALK SHOW
Dalam acara talk show anti narkoba, Bakesbangpol menghadirkan narasumber yang kompeten. Pertama, Dr. Evi Lestari, SE.,M.Si anggota TP3D Jember, Enol Wibisono, SH, KBO Reskoba Polres Jember dan Mustaqim Billah dari kantor Kemenag Jember.
Evi mengupas dampak narkoba, bisa berpengaruh besar pada kesehatan, sosial, pendidikan ekonomi, dan hukum.
Ia mengungkapkan hasil penelitian dari salah satu Universitas ternama di Indonesia, akibat narkoba kerugian ekonomi nasional Rp 84,7 Triliun. Korban jiwa 40-50 kematian setiap hari. Generasi muda terancam karena 24 persen pengguna adalah pelajar dan mahasiswa. (Sgt)