
JEMBER, www.jembertoday.net – Bakesbangpol Kabupaten Jember menggelar program Santri Bersinar (Santri Bersih dari Narkoba) di wilayah Kecamatan Balung. Ratusan santri dari beberapa Pondok Pesantren diundang untuk mengikuti pemaparan dari pemateri yang telah disiapkan.
Tiga pemateri yaitu Dr.Mustain Billah, S.Ag.,M.Pd. I, dari Kemenag Kabupaten Jember, Iptu Enol Wibisono, SH dari Polres Jember dan Ketua TP3D Kabupaten Jember Gogot Cahyo Baskoro. Acara sarasehan Santri Bersinar berlangsung di Kafe Larisso Balung, Selasa, (24/11/2025).
Baca juga: Santri Kalisat Bersih dari Narkoba, Bakesbangpol Masuk Ponpes Al-Imam di Gambiran
Dalam sambutan Kepala Bakesbangpol Jember yang dibaca oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya, Agama dan Ormas, Mega Wulandari menjelaskan program yang menyasar para santri.
“Santri bersinar adalah kegiatan yang diharapkan akan menjadi wadah meningkatkan berbagai aspek para santri dan menjauhkan santri dari bahayanya narkoba. Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu ilmu tambahan yang akan didapat oleh santri. Ilmu yang didapat oleh santri pada acara ini bisa beragam yang akan membantu dalam kehidupan sosial dan membuat kualitas santri semakin meningkat,” tulis Kepala Bakesbangpol Lingga Diputra yang dibaca Mega.
Ketika acara ini telah selesai dilaksanakan, diharapkan para santri mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan akan membuat lingkungan yang lebih baik dan menjadi pilar terdepan untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba, jelas Lingga.

Pemateri pertama, Dr.Mustain Billah, S.Ag.,M.Pd.I, Kasi PD Pontren Kemenag Kabupaten Jember mengupas akhlak santri. Kyai yang suka humor itu mengatakan, lebih baik hati yang baik dengan muka buruk daripada muka cantik tapi hatinya buruk.
“Kalau sudah punya ilmu agama Insyaallah kalian akan memiliki hati tenang,” tutur Billah.
Kalau hatinya tenang, katanya lagi, santri bisa berpikir dengan baik dan penuh pertimbangan dan tidak mudah terjebak rayuan setan.
Menurut Billah, hati manusia (baca santri) bisa mati karena; Senang manusia susah, suka berangan-angan, tidak taat kepada Allah, perutnya terlalu kenyang dan kebanyakan tidur.
Baca juga: Bentengi Generasi Muda, Bakesbangpol Masuk Sekolah Guncang SMK Negeri 5 Jember
Sedangkan pemateri kedua, KBO Satreskoba Polres Jember, Enol Wibisono SH menjelaskan bahayanya narkoba.
Enol menjelaskan jenis-jenis narkoba. Ada yang dari tumbuhan dan bahan-bahan kimia. Para santri harus mengenali supaya tahu dampaknya.
Di bagian akhir Gogot Cahyo Baskoro, Ketua TP3D Kabupaten Jember menjelaskan kebijakan Pemkab Jember dalam penanggulangan peredaran narkoba di pondok pesantren.

Gogot mengatakan bahwa dalam pemberitaan media massa nasional maupun lokal menyebutkan narkoba sudah masuk ke pesantren.
Mantan komisioner KPU Jatim itu menjelaskan dampak penyalahgunaan narkoba bagi santri yaitu; kerusakan kesehatan mental dan fisik, gangguan akademis dan konsentrasi, kerusakan moral dan akhlak, perubahan perilaku dan ketergantungan.
Sedangkan bagi pondok pesantren dampak penyalahgunaan narkoba akan menimbulkan gangguan suasana belajar dan ketertiban, pencemaran lingkungan pesantren dan merusak budaya dan komunitas.
Usai acara para santriawan dan santriawati mendapatkan souvernir kenang-kenangan dari Bakesbangpol Jember. (Sgt)





