JEMBER, www.jembertoday.net – MB Firjaun Barlaman alias Gus Firjaun merasa pencalonannya kembali menjadi Wakil Bupati Jember untuk periode selanjutnya adalah takdir Tuhan.
Saat dikunjungi oleh beberapa awak media di kediamannya di lingkungan Talangsari, Jember, Gus Firjaun mengungkapkan banyak hal kronologi pencalonannya, yang banyak disertai hal-hal di luar perkiraan manusia.
“Sejak awal, saya sering katakan ke banyak orang, bahwa saya dari diri sendiri tidak ingin mencalonkan menjadi wakil bupati lagi,” ungkap Firjaun, Rabu, (2/10/2024).
Firjaun diberi tahu oleh Hendy Siswanto, bahwa dirinya diajak oleh Jih Hendy sapaan Hendy Siswanto untuk maju lagi menjadi bacalon Bupati dan Wakil Bupati Jember periode berikutnya.
“Gus, saya ditanya pengurus parpol, siapa calon wakilnya nanti? Saya langsung jawab Gus Firjaun,” Firjaun menirukan ucapan Hendy Siswanto.
Dirinya memberi syarat kepada Hendy. Ia mau maju jika diijinkan oleh para kyai sepuh.
Lalu Gus Firjaun meminta pertimbangan dan nasihat kyai sepuh yang dianggap panutan olehnya. Dan, ternyata ia mendapat restu.
Kemudian ia menjalin komunikasi dengan salah satu partai berbasis Islam, yang masih tersisa kala itu bersama dengan PDIP belum merekomendasikan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Jember. Meski salah satu pengurusnya keponakannya sendiri, tapi situasi politik di tingkat pusat tidak memungkinkan merekomendasikannya. Itu terbukti benar, partai tersebut merekomendasikan paslon Wafait-Joko.
Narasi politik dari pusat hingga daerah, di seluruh provinsi, kabupaten dan kota Indonesia menyebutkan paslon yang didukung oleh partai pendukung Calon Presiden Prabowo dan Calon Wakilnya Gibran akan melawan kotak kosong.
Sementara kondisi di Jember sama, hampir semua partai yang punya kursi di DPRD dan parpol non parlemen mendukung paslon Fawait-Joko, hanya tinggal satu parpol parlemen, PDIP, yang belum merekomendasikan. Itu pun tidak memungkinkan karena dalam regulasi PKPU, syaratnya, parlemen threshold minimal 20 persen. PDIP Jember hanya punya 8 kursi atau kurang dari 20 persen kursi di DPRD Kabupaten Jember.
Tetapi di luar perkiraan, putusan MK merubah aturan PKPU, yang memungkinkan PDIP bisa mengusung sendiri calon bupati/wakil bupati.
“Keinginan pak Hendy sejalan dengan PDIP. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu setuju hanya jika pak Hendy berpasangan dengan saya,” ungkap Firjaun.
Firjaun menikmati proses politik yang sedang ia jalani, sebab ia merasa hal itu adalah takdir Tuhan atas dirinya.
“Kalau jadi Bupati atau wakil Bupati, jadikan kesempatan untuk berbuat kebaikan bagi masyarakat, tapi kalau gagal, itu untuk menyelamatkan kita,” katanya kepada awak media.
Apapun hasil pilkada Jember, siapa pun yang terpilih, itu nanti adalah keputusan Tuhan. Firjaun menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Jember. Baginya tidak ada masalah, sebab ia akan terus melakukan kebaikan untuk semua orang. Ia percaya kepada takdir Tuhan. (Sgt)