
JEMBER, www.jembertoday.net – SILA EMAS (Silaturahmi Lintas Agama, Aliran Kepercayaan dan Elemen Masyarakat) Jember mendoakan situasi dan kondisi bangsa dan negara Indonesia agar kembali aman dan kondusif.
Doa syafaat para tokoh lintas agama dan tokoh elemen masyarakat Jember tersebut terasa istimewa pada saat ini karena situasi dan kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Puncaknya, pasca kejadian seorang ojol (ojek online) tertabrak kendaraan Baracuda polisi saat demo di gedung DPR RI keadaan makin tidak terkendali. Tidak saja di Jakarta, keadaan kacau melebar ke daerah-daerah lain. Sebut saja di Bandung, Makasar, Surabaya, Kediri, dan kota lainnya membara. Gedung DPRD, gedung Gubernur dan beberapa fasilitas umum dibakar massa.
Sementara di Kabupaten Jember situasi dan kondisi hampir sama. Terjadi aksi demo oleh komunitas ojol sebagai aksi solidaritas di depan kantor Polres Jember. Sehari berselang ada aksi dari kelompok mahasiswa, GMNI dan PMII, dan melakukan orasi di tempat sama. Kapolres AKBP Bobby Adimas Candra Putra dipaksa membacakan dan menandatangani 5 tuntutan mahasiswa. Tetapi Kapolres menolak tuntutan ke-4 yang meminta Kapolri mundur. Usai itu sebagian mahasiswa kecewa dan melempari AKBP Bobby dengan botol air mineral. Beruntung aksi tidak berlanjut anarkis.
Kondisi Jember tidak lepas dari hasil doa-doa para tokoh agama, tokoh elemen masyarakat, dan para pemimpin umat. Kekuatan Ilahi tidak akan jauh dari doa-doa yang dilantunkan untuk masyarakat Jember. Walaupun berbeda iman dan keyakinan tetapi yang hadir memiliki tujuan yang sama dalam berdoa syafaat, ingin bangsa dan negara Indonesia kembali aman dan kondusif.
Sebelum dimulai, pengasuh Ponpes IBU, Muhammad Hafidi, mantan Ketua Komisi D, mengatakan demikian.
“Assalamualaikum warahmatullahi, Syalom, Salam Sejahtera, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, dan salam semuanyam. Kepada Muspika, ketua SILA EMAS dan para tokoh agama semuanya. Acara ini digagas dari lubuk hati yang paling dalam. Kebersamaan ini harta karun. NKRI adalah kerangka final yang kita usung, kita perjuangkan, kita amankan sampai kapan pun,” tutur Hafidi, Senin, (1/9/2025).

Ia melanjutkan. “Jember hari ini dalam kondisi kondusif. Mudah-mudahan seterusnya demikian. Itu tidak lepas dari doa kita yang dituakan, komitmen kita yang dituakan, dan kebersamaan kita yang dituakan. Hari ini kita berkumpul selaku bangsa yang besar Indonesia. Apa pun yang terjadi, persaudaraan, persatuan dan kekompakan yang kokoh harus tetap dijaga,” katanya.
Di akhir sambutannya, “Ini bagian perilaku yang harus kita pertontonkan kepada anak-anak kita, bahwa persatuan dan kekompakan ini wujud kebersamaan demi persatuan dan kesatuan “.
Dalam acara pokok, sesi doa syafaat, berurutan para tokoh agama berdoa dengan iman dan keyakinannya.
Doa secara Islam dipimpin oleh Ketua PC NU Pakusari, H.Slamet, yang berdoa dalam bahasa Arab. Lalu Ketua LDII Jember H.Akhmat Malik Afandi, berdoa dalam bahasa Indonesia. Ia mendoakan para pemimpin negeri ini dari tingkat pusat, provinsi dan daerah diberikan kemampuan pengatur rakyat. Demikian pula kepada masyarakat Indonesia bisa rukun, kompak dan bisa bekerja sama dengan baik sehingga terwujud Indonesia yang damai dan sejahtera.
Doa secara Islam dilanjutkan oleh Hj Umi, dari Muslimat. Dengan nada sedih ia memohon kepada Alloh Subhanallah Wataallah agar mengarunikan keamanan dan ketenteraman bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Jember.
Sedangkan doa syafaat dari Kristen diwakilkan kepada Pdt Jarwanto. Gembala Sidang GMII itu berdoa supaya pemerintah yang ada mampu memberi situasi aman atas pertolongan Tuhan karena Tuhan Maha Kuasa. Ia meminta kepada Tuhan agar bangsa Indonesia mengalami pemulihan, persatuan dan kesatuan. Kiranya Tuhan memberkati bagi para pemimpin bangsa Indonesia.
Dalam doanya, Pdt Jarwanto percaya pemimpin saat ini telah ditentukan oleh Tuhan. Ia juga berdoa untuk daerah-daerah lain, kiranya Tuhan beri ketentraman, kiranya mereka bersatu kembali. Khususnya Kabupaten Jember kiranya terus kondusif.
Pdt Jarwanto mengakhiri doanya dalam Nama Tuhan Yesus.
Baca juga: Tanggapan Musyawarah Antar Gereja atas Ditundanya Insentif Guru Ngaji (Guru Sekolah Minggu)
Sementara itu doa syafaat Katolik disampaikan oleh FX Yiddi Purwa Mardianta. Ia memulai dengan salam, Dalam Nama Bapa Putra dan Roh Kudus. Yiddi mengucapkan berterima kasih kepada Tuhan Allah karena sampai hari ini Jember masih dalam keadaan yang baik. Kiranya Tuhan Allah menjamah para pemimpin negeri ini. Dan bila ada masalah berilah jalan keluar. Berilah kekuatan kepada kami semua. Kami mohon berkahMu, kiranya damai sejahtera turun atas kami, ujar Yiddi.
Ia mengakhiri doanya dengan Salam Bunda Maria yang diikuti peserta yang beragama Katolik.
Kemudian lanjut dari tokoh Hindu di Jember, I Nengah Sukarsa. Dengan lantunan doa khas Hindu ia berdoa agar Yang Maha Kuasa memberikan kedamaian kepada bangsa Indonesia umumnya dan Kabupaten Jember pada khususnya.

Di tempat yang sama usai berdoa bersama, Ketua SILA MAS, Ignatius Sumarwiadi, mengatakan, bahwa doa bersama ini adalah kegiatan rutin.
“Tujuannya untuk memohon kekuatan, perlindungan dari Tuhan, agar apa pun yang terjadi di republik ini kita tetap mengandalkan Tuhan. Kita tidak boleh hanya mengandalkan kekuatan manusia,” ucap Marwi sapaannya.
Di dalam kehidupan bernegara, ia menyakini bahwa, peran Tuhan Yang Kuasa sangat dominan. “Peranan Tuhan sangat sentral karena kemerdekaan kita pun berasal dari Tuhan seperti tertuang dalam mukadimah Undang-Undang Dasar 45,” tutur Marwi.
Ia menegaskan bahwa kekuatan doa tidak boleh dianggap enteng, apalagi saat berdoa bersama-sama.

Sedangkan tuan rumah acara doa bersama saat itu Muhammad Hafidi merasa senang. “Kondisi sekarang ini tanpa pertolongan Alloh kita akan sulit menyelesaikan masalah ini,” jawab Hafidi.
Menurut tokoh masyarakat wilayah Jember timur itu, justru kondisi saat ini menambah kekompakan SILA EMAS. “Ruwetnya masalah ini menambah kekompakan kami untuk bersama-sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutur Hafidi.
Ia berharap para tokoh masyarakat, para pemimpin dan masyarakat luas untuk menurunkan suhu politik agar lebih sejuk dan terus mengedepankan diri kepada Alloh. (Sgt)











