
JEMBER, www.jembertoday.net – Saat krisis BBM (Bahan Bakar Minyak) di Kabupaten Jember beberapa hari lalu, harga elpiji melon tidak mengalami gejolak alias aman.
Antara BBM dengan elpiji sama-sama energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setiap hari. Kelangkaan atau krisis BBM di Jember karena keterlambatan pasokan dari depo di Banyuwangi. Hal itu disebabkan penutupan total jalur selatan Banyuwangi ke Jember tepatnya di Gumitir.
Sedangkan pasokan elpiji, terutama tabung melon yang merupakan subsidi dari pemerintah, aman terkendali.
Ketua Hiswana Migas Jember, yang juga merupakan Ketua DPC Hiswana Migas se-Besuki Raya, adalah Ikbal Wilda Fardana, menjelaskan hal baik itu.
“Sampai saat ini distribusi dan stok elpiji di kabupaten Jember saya pastikan aman, karena kemarin kita sudah mengantisipasi,” ucap Ikbal usai mengikuti Pro Gus’e di Hotel Rembangan, Jumat petang, (1/8/2025).
Bagaimana cara antisipasi Hiswana pada elpiji saat krisis BBM kemarin?

“Sampai hari ini ini kami tetap berkoordinasi dengan semua pihak. Jalur Banyuwangi Situbondo ini bisa berubah sangat cepat, kadang lancar juga kadang macet. Selama belum normal (penutupan jalur selatan belum dibuka) kami swift. Jadi ada yang mengambil di Surabaya dan ada yang di Banyuwangi,” terang Ikbal.
Sepertinya, Hiswana Migas lebih siap daripada Pertamina Patra Niaga. Terbukti dengan lancarnya pendistribusian elpiji sehingga tidak terjadi kelangkaan yang mengakibatkan melonjaknya harga tabung melon yang sangat digemari rakyat kecil.
Ikbal menambahkan keterangannya. “Tanki timbun di SPBE itu kan besar kapasitasnya, jadi stoknya tinggal ngatur teman-teman di lapangan,” terang Ikbal.
Saat Pro Gus’e Ikbal tidak sendiri tapi didampingi pengurus DPC Hiswana Migas Jember, salah satunya H. Buang.
Sebelumnya, saat pers rilis Bupati Jember Muhammad Fawait atau lebih sering disebut Gus Fawait mewanti-wanti agar tidak terjadi krisis pada elpiji, khususnya tabung hijau atau melon.
“Selama jalan yang menghubungkan Banyuwangi dan Jember ini belum selesai, selama dua bulan ke depan, kita harus berkoordinasi dengan intens, untuk memastikan stok BBM dan elpiji aman,” ucap Gus Fawait.Sebagai informasi, kebutuhan elpiji warga Jember sebesar 70.000 metrik ton per tahun (Sgt)