
JEMBER, www.jembertoday.net – Dalam menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan pengaruah zaman Bakesbangpol Jember menggelar sarasehan bagi Gen Z di Jember Pluralitas Hub (JPh).
Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dan komitmen Gen Z terhadap pentingnya keberagaman (pluralitas) dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta mencegah konflik dan perpecahan.
Baca juga: Bakesbangpol Jember Jaga Kerukunan Antar Umat Beragama
Sarasehan ini bertema, “Generasi Z Agen Perubahan Positif dalam Membangun Masyarakat lebih Toleran menuju Jember Baru Jember Maju”.Bakesbangpol mengundang kelompok pemuda lintas agama dan penganut aliran kepercayaan, pengurus FKUB, serta OPD/Lembaga terkait sekitar 90 orang. Sepuluh kelompok pemuda, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, PP NU, LDII, Fatayat, generasi muda Kristen, Katolik, Hindu, Budha, penghayat.
Sebelum sarasehan dimulai perwakilan kelompok pemuda Gen Z lintas iman menyatakan deklarasi dalam merawat keberagaman dan toleransi.

Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jember, Lingga Diputra, dalam sambutannya menyambut positif sarasehan itu. Ia mengatakan, Bakesbangpol Jember memberi ruang bagi seluruh warga, juga generasi Z, untuk bersama-sama membangun Jember.
“Saya menyadari Gen Z mempunyai potensi besar dalam membangun negeri, menuju Jember Baru Jember Maju,” ucap Lingga, Jumat, (5/7/2025).
Sarasehan dipandu oleh Ghea Debora, yang sehari-hari bekerja di Lembaga Penyiaran Publik Radia Republik Indonesia (RRI) Jember.
Narasumber pertama yaitu Dima Akhyar, sekretaris Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) Kabupaten Jember. Dima membuka wawasan berpikir Gen Z untuk melihat segala sesuatu dari sisi positif.

“Pembangunan berakibat peningkatan kualitas manusia. Dalam konteks ke-Indonesia-an, faktanya, masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk, baik suku, agama dan lainnya. Tinggal bagaimana kita memandang, dari sisi positif atau negatif”.
Lanjut Dima, ketika dipandang dari sisi positif maka keberagaman (pluralitas ) bisa sebagai modal. Dalam pembangunan sebuah bangsa butuh ekosistem yang sehat. “Tapi sering kita menyaksikan, perbedaan menjadi penghalang pembangunan. Saya mengajak kita agar perbedaan ini menjadi modal pembangunan,” tandas Dima.
Pembicara kedua, Pdt Kukuh Iman Kristiawan Gembala Sidang GKJW Jember menjelaskan pandangan terhadap pluralitas keimanan. Dalam paparannya, tiap penganut agama memiliki ciri khas yang berbeda. Bahkan pada agama yang sama mempunyai perbedaan pernak-pernik budaya di tempat yang lain. Sehingga memunculkan pluralitas.
Menurut Kukuh, semua agama mengajarkan kebaikan kepada semua orang. Tidak ada agama yang mengajarkan perpecahan tetapi persatuan dan kedamaian.
Sementara itu, pemateri ketiga oleh Ketua FKUB Dr KH Abdul Muis Sonhaji, mengupas Pancasila sebagai dasar kehidupan yang pluralis.”Pancasila itu luar biasa. Ia bisa menyatukan Indonesia yang penduduknya sangat beragam,” tutur Muis.
Pada zaman ia masih muda di era tahun 1990 pemerintah mewajibkan setiap mahasiswa mengikuti P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Bahkan hingga 100 jam. Tetapi sekarang pemahaman dan pengamalan Pancasila mengalami distorsi.
Tokoh keberagaman agama Jember itu mengajak Gen Z untuk kembali menggali nilai-nilai Pancasila dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di tempat sama Juhenik Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya, Agama dan Ormas mengajak peran serta Gen Z. “Yuk gas pool melek digital untuk merawat keberagaman dan toleransi. Jangan Mager, yuk gas eksplorasi dunia digital bareng-barenh untuk merawat keberagaman dan toleransi demi Jember Baru Jember Maju,” ajak Juhenik.
Sebagai tambahan, Bakesbangpol Jember berharap sarasehan itu dapat menciptakan Generasi Z yang inklusif, saling menghargai, dan mampu hidup berdampingan secara harmonis dalam perbedaan. (Sgt)
1 thought on “Jaga Pluralitas, Bakesbangpol Jember Kumpulkan Gen Z Lintas Iman di JPH”