
JEMBER, www.jembertoday.net – Petani jeruk di Kecamatan Semboro kini tak lagi hanya bergantung pada penjualan buah segar. Lewat program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek), tim dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Jember mengajak para petani di Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro membuat berbagai olahan jeruk sekaligus dikenalkan dengan cara jualan lewat internet.
Ketua kelompok tani Petani Unggul, Abdul Muhin menyambut hangat program ini hadir sebagai solusi atas permasalahan panen raya buah jeruk yang kerap membuat harga anjlok di pasaran.
Baca juga: Berdayakan Gapoktan Tani Agung, Tim Dosen Polije Diversifikasikan Produk Olahan Buah Naga Merah
“Melalui kegiatan ini, petani dilatih untuk mengolah jeruk menjadi produk bernilai tambah, dan dibekali ketrampilan dalam hal pemasaran yang dapat menambah pendapatan para petani,” ujarnya, Jumat, (8/8/2025).
Hasil olahan buah jeruk berupa minuman serbuk jeruk, soft candy jeruk, dan cookies jeruk. Inovasi tersebut tidak hanya memperpanjang umur simpan buah, tetapi juga membuka peluang pasar baru yang lebih menjanjikan.

Selain inovasi produk, tim pengabdian juga membekali petani dengan kemampuan digital marketing, mulai dari penggunaan media sosial, marketplace, hingga teknik branding agar produk olahan jeruk Semboro mampu bersaing di era digital.
Aulia Brilliantina, S.TP., M.P selaku anggota tim mengatakan “Dengan strategi pemasaran modern, hasil olahan jeruk diharapkan bisa menjangkau konsumen lebih luas.” Anggota tim pengabdian, Arisona Ahmad, S.E., M.S.A., Ak menambahkan “pemasaran tidak hanya di lokalan saja, tetapi bisa menjangkau ke nasional juga.”
Baca juga: Naikkan Index Pembangunan Gender, Polije Teken Nota Kesepahaman dan PKS dengan DP3AKB Jember
Irene Ratri Andia Sasmita, S.TP., M.P selaku ketua tim pengabdian menyampaikan bahwa hilirisasi produk dan pemasaran digital adalah kunci meningkatkan nilai ekonomi petani.
“Kami ingin kelompok tani tidak hanya menjual jeruk segar dengan harga fluktuatif, tetapi mampu menghasilkan produk turunan yang bernilai tinggi dan dipasarkan secara digital,” ujarnya.
Para petani menyambut baik program ini. Mereka menilai keterampilan baru dalam pengolahan dan digitalisasi pemasaran akan menjadi bekal penting untuk mengatasi masalah panen raya sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga. (Sgt)