
JEMBER, www.jembertoday.net – Camat Sukorambi Asrah Joyo Widono, S.Kep,.SH,. M.Si, apresiasi Fakultas ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah (UNMUH) Jember: Pasalnya, FIKES UNMUH membekali relawan dan masyarakat dengan pelatihan Basic Life Support langsung di kawasan rawan bencana Kalijompo di Desa Klungkung.
Tidak lazim, biasanya pelatihan Basic Life Support (BLS) diadakan di pusat kota, kampus, Mako BPBD, kantor Dinsos atau lainnya, tapi kali ini berada di lokasi rawan bencana.
Baca juga: Tim Pencak Organisasi (PO) UNEJ Borong Juara di Walikota Surabaya Cup 2025
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat FIKES UNMUH Jember dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana di wilayah yang dikenal rawan longsor dan banjir. Pelatihan dilakukan langsung di lapangan dengan melibatkan tenaga kesehatan, dosen, serta mahasiswa dari program studi Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat.
Dalam sambutannya, Camat Sukorambi menyampaikan bahwa edukasi seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.“Kami mengapresiasi langkah nyata FIKES UNMUH Jember yang peduli terhadap keselamatan warga. Pelatihan BLS ini penting agar masyarakat tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana karena sesuai arahan Gus Bupati Jember kita bukan Superman tetapi kita Supertim, maka kerja bersama dengan steakholder yang lain sangat dibutuhkan. Sekali lagi terima kasih kepada Fikes UNMUH Jember,” ungkapnya, Selasa, (3/6/2025).
Pelatihan BLS mencakup materi dasar seperti penanganan korban pingsan, pertolongan pertama pada henti napas dan henti jantung, serta simulasi evakuasi darurat. Selain itu, warga juga diberi edukasi tentang cara mengenali tanda-tanda bencana dan pentingnya memiliki rencana evakuasi keluarga.

Sementara itu, Susi Wahyuningsih, M.Kep, Dosen Pembimbing Lapangan FIKES UNMUH Jember, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas relawan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tanggap darurat sejak dini.”Kami berharap ilmu yang diberikan dapat ditularkan ke lingkungan masing-masing, agar Desa Klungkung bisa menjadi desa tangguh bencana,” ujarnya.
Di tempat yang sama, H.Agus selaku ADM Kebun Kalijompo menyambut antusias kegiatan ini.” Kami berharap pelatihan ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan mengingat wilayah Kebun Kalijompo ini berpotensi terhadap bencana longsor dan bencana banjir sehingga diharapkan dengan banyak masyarakat yang paham terhadap cara pertolongan pertama ini akan berguna untuk dirinya sendiri dan juga untuk masyarakat” ungkap Agus.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan wilayah-wilayah rawan bencana seperti Kalijompo semakin siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan situasi darurat secara cepat dan tepat. (Sgt)