
JEMBER, www.jembertoday.net – SMAN 3 Jember mempunyai budaya berkesenian yang kuat. Panggung budaya Mata Dewa SMAN 3 sudah memasuki tahun ke-22.
Seperti tahun-tahun lalu, Mata Dewa kembali digelar di halaman tengah sekolah. Panggung permanen yang dibuat era Kepala Sekolah Almarhum Karniyanto menjadi sorotan ratusan pasang mata siswa kelas XII beserta orang tuanya.
Baca juga: SMAN 3 Jember Bebas Pungli Beasiswa PIP
Pihak sekolah sengaja mengundang orang tua siswa kelas XII, bukan dengan maksud wisuda, karena sesungguhnya mereka belum lulus. Tetapi sekolah ingin menunjukkan betapa besar bakat dan potensi seni siswa sekolah, yang kini dinahkodai Dr. Edi Suyanto, M.Pd itu.

Mempertegas kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Edi Suyanto mengatakan, tidak ada wisuda di SMAN 3 Jember. Gelaran malam itu adalah gelaran seni budaya yang diberi tajuk Mata Dewa.
“Mata Dewa itu adalah program osis SMAN 3 Jember yang dilaksanakan setiap tahun. Hari ini adalah tahun ke-22. Mereka sudah mempersiapkan itu jauh-jauj hari,” ucap Edi saat diwawancari media ini, Rabu malam, (16/4/2025).
Panggung Mata Dewa disediakan oleh sekolah sebagai wadah berkesenian bagi seluruh siswa. Panggung itu juga sebagai sarana mengapresiasi bagi siswa berprestasi, utamanya kelas XII, sebab sebentar lagi mereka akan menjadi alumni angkatan ke-38.
“Malam hari ini kita memberikan apresiasi atas prestasi-prestasi siswa, khususnya kelas dua belas, untuk mendapatkan semacam penghargaan. Sekaligus mengundang orang tua mereka,” lanjut Edi.
Baca juga: Dispora dan KIPAN Jember Goes to School Bawa “Serangan” Anti-Narkoba ke SMK Negeri 5 Jember
Edi menegaskan bahwa siswa kelas XII belum selesai atau belum dinyatakan lulus, meski sudah melewati Ujian Nasional (UN) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Belum saatnya dirayakan apalagi diwisuda. Pengumuman kelulusan akan diumumkan pada tanggal 5 Mei 2025.

Malam Data Dewa juga mengandung pesan kuat agar siswa kelas XII terus bersemangat untuk mempersiapkan diri ke jenjang yang lebih tinggi. “Anak-anak kelas dua belas ini akan menghadapi tahap-tahap berikutnya, seperti misalnya tanggal 22 april akan menghadapi tes SNBT, tes tulis masuk perguruan tinggi negeri. Kita memberikan pesan kuat kepada anak-anak untuk memiliki semangat belajar,” tandas Edi.
Pesan moral berikutnya adalah sikap atau perilaku ketika menerima pengumuman kelulusan. Edi berharap tidak ada konvoi, corat-coret baju seragam atau tindakan-tindakan lain yang bersifat merugikan diri sendiri atau orang lain.
Dari pantaun media ini, panggung Mata Dewa ke-22 berlangsung sederhana. Meski demikian tidak mengurangi antusias siswa dan orang tua yang hadir.
Di sisi belakang kursi-kursi terpampang lukisan berbahan cat air dan minyak, karya siswa kelas XII. Gambar-gambar lukisan itu sebagai ekspresi seni budaya dalam seni lukis dengan gaya naturalis. (Sgt)