
JEMBER, www.jembertoday.net – Hati Wabup Jember terasa campur aduk, antara sedih dan bangga, saat meresmikan bedah rumah dari Laznas Nurul Hayat Jember di Dusun Darussalam Desa Jatimulyo Kecamatan Jenggawah, Rabu sore, (26/3/2025).
Pak Djos sapaan Wabup Jember meresmikan bedah rumah yang dikerjakan oleh badan Laznas Nurul Hayat Jember, Rabu, (26/3/2025).
Baca juga: Wabup Djoko: Penyelesaian Masalah Jember dengan Semangat Kebersamaan Bukan Hanya APBD
Saat meresmikan hasil bedah rumah itu Pak Djos disaksikan oleh penghuni, Ilyas dan kedua kakaknya, tetangga, keluarga dan tokoh masyarakat setempat.
Lalu melihat ke dalam rumah yang baru direhab sambil mendengarkan penjelasan dari Kepala Cabang Nurul Hayat Jember, Zaky Noerrachman.
Penghuni rumah itu 3 bersaudara, semua laki-laki, yang bungsu namanya Ilyas, usianya seperti anak sekolah dasar. Nomor dua berusia 24 tahun. Mereka yatim piatu.

Sebelumnya Pak Djos sempat menyapa penghuni rumah. Ketika Ilyas ditanya kelas berapa, ia menjawab tidak sekolah. Betapa terkejutnya Pak Djos.
Lalu kakak-kakaknya ditanya, lulusan apa mereka? Jawabannya juga mengagetkan, tidak tamat SD. Pak Djos mengernyitkan dahinya.
Sebelum meninggalkan lokasi tersebut awak media menanyakan tanggapannya.
Pak Djos berkata demikian. “Satu saya sangat sedih, melihat kondisi di Jember ternyata masih ada hal seperti ini,” ungkapnya.
Baca juga: Wabup Jember, Djoko Susanto Kunker ke BPBD dan Damkar, Bupati Fawait masih Retreat
Di sisi lain hati Wabup Jember Pak Djos bangga, ada lembaga non pemerintah yang membantu merehab rumah Ilyas bersaudara itu. “Yang kedua saya bangga, saya bahagia, ternyata partisipasi masyarakat, kedermawanan masyarakat Jember, yang seperti disampaikan oleh Nurul Hayat, masih tinggi. Sekaligus saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Nurul Hayat,” imbuh Pak Djos.
Menurut Wabup Jember, Nurul Hayat mampu menjadi jembatan antara para dermawan dengan yang membutuhkan, seperti anak-anak yatim.
“Pola-pola ini yang terus kita dorong, untuk terus masyarakat berkontribusi pada yang lain. Memang APBD perlu. Jadi pemimpin itu jangan asik mengelola APBD saja! Tapi bagaimana mengelola potensi masyarakat untuk berkontribusi kepada yang lain,” tutur Pak Djos.
Entah kepada siapa kata-kata itu ditujukan.
Tetapi bagi Pak Djos, dalam mengelola APBD lebih mudah daripada mengelola dan mengembangkan potensi masyarakat sebagai suatu kekuatan pembangunan manusia seutuhnya.
“Harus ada keseimbangan yang baik antara mengelola APBD dengan potensi masyarakat,” tandasnya.
Disinggung soal masa depan Ilyas, Pak Djos menginstruksikan kepada Kadis Cipta Karya Rahman Anda untuk berkomunikasi dengan Kadispendik.

Ilyas harus kembali ke bangku sekolah lagi, pungkas Pak Djos.
Sementara itu, dalam laporannya kepada Wabup Jember, Zaky Noerrachman menceritakan proses bedah rumah itu.
Dana berasal dari para dermawan. Waktu pengerjaan rehab selama 18 hari, dan sebagian besar malam hari karena bulan puasa. Nurul Hayat dibantu oleh warga sekitar dengan bergotong royong.
Rumah berdinding kulit bambu sekarang berdinding tembok dari bahan batako. Rumah ukuran 6 kali 12 meter itu berdiri tegak dan gagah. (Sgt)