JEMBER, www.jembertoday.net – Keberpihakan Bupati dan Wakil Bupati Jember, Hendy-Firjaun, kepada pembentuk insan agamawi, yaitu para guru ngaji, guru sekolah minggu (Kristen dan Katolik), guru kitab Budha, guru kitab Hindu dan aliran kepercayaan, tidak diragukan lagi. Hari ini Kamis, (12/12/2024) Hendy Siswanto mengumumkan kepada publik bahwa insentif atau honor guru ngaji ditambah sejak Tahun 2025, selama lima tahun ke depan.
Hari ini juga dicairkan insentif atau honor guru ngaji untuk Tahun Anggaran 2024 dan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Pencairan ditandai dengan penyerahan buku rekening bank dan sertifikat BJPSTK, secara simbolis kepada 3 orang, 1 guru ngaji muslim, 1 guru kitab non muslim dan 1 marbot masjid. Buku rekening bank sudah ada saldo sebesar Rp. 1,5 juta.
Penyerahan tersebut berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha, Kamis, (12/12/2024) langsung oleh Bupati Hendy disaksikan juga oleh Pj Sekda Arief Tjahjono, Wabup Gus Firjaun dan Kabag Kesra Achmad Mussadaq.
“Alhamdulillah hari ini sudah bisa dibagikan honorarium kepada 17.579 guru ngaji, 157 guru kitab non muslim, 286 modin (juru nikah), dan marbot. Untuk marbot segera selesai,” ujar Bupati Hendy.
Baca Juga : Bupati Hendy Janjikan Insentif Guru Ngaji Cair Hari Rabu
Ia memberikan alasan kenapa molor, sebab ada perpindahan bank pembayar. Saat ini menggunakan rekening Bank Jatim yang tanpa biaya administrasi bulanan, juga tanpa setoran awal. Secara teknis, jenis rekening model itu hanya bisa dimaintaince di pusat Bank Jatim sehingga terjadi keterlambatan.
Untuk tahun depan Bupati Hendy berharap bisa langsung diberikan lebih awal. “Pencairan tahun depan saya berharap bisa diselesaikan lebih awal. Jadi Januari, februari, maret sudah mulai proses. Sehingga bulan tiga atau empat sudah bisa dicairkan,” terang Hendy.
Secara khusus Bupati menegaskan pernyataannya bahwa honor guru ngaji ditambah mulai tahun 2025.
“Insentif guru ngaji ini diubah, bukan bansos tapi honorarium, mereka akan mendapatkan setiap tahun. Otomatis setiap tahun akan mendapat lagi sehingga dokumennya akan diminta lagi,” ucap Hendy.
Kedua, katanya, ia dan Gus Firjaun telah memprogramkan untuk 5 tahun ke depan ada kenaikan. “Ada kenaikan untuk guru ngaji, dua setengah juta (2,5 juta) per tahun. Saat ini mereka mendapat 1,5 juta, itu di bawah UMR (Upah Minimum Regional) Jawa Timur,” jelas Hendy.
Ia menegaskan bahwa kenaikan honor guru ngaji sebesar 1 juta itu adalah bagian dari komitmen Hendy-Firjaun kepada guru ngaji yang mempunyai tugas meningkatkan iman dan taqwa anak-anak Jember agar memiliki sikap spiritual yang tinggi.
“Harapan kita, mereka tidak hanya mengajar kepada anak-anak saja tetapi juga di sekitarnya masih ada orang tua yang tidak ngerti ngaji, mereka kan bagian dari santri, yang itu bisa dilaporkan, bahwa santrinya bukan saja anak-anak,” pungkas Hendy Siswanto. (Sgt)