
JEMBER, www.jembertoday.net – Ada yang beda dari biasanya di aula Sekolah Luar Biasa (SLB) Jember terasa lebih hidup dari biasanya. Puluhan siswa istimewa itu menunggu cerita dari kakak kelas yang telah berhasil bekerja di toko Alfamart.
Puluhan siswa berseragam putih abu-abu duduk rapi, sebagian masih membawa tas sekolah, seolah belum benar-benar selesai dengan hari belajar mereka. Namun bukan pelajaran tambahan yang menahan mereka di sekolah.
Baca juga: Corporate Affairs Director Alfamart Terpilih Jadi Ketua Aprindo
Di antara kerumunan itu, dua sosok dewasa tampak mencolok dengan seragam merah bercorak batik kuning. Teguh (30) dan Wisnu (31) membaur dan tersenyum kepada adik-adik kelas mereka. Keduanya penyandang tuna wicara yang kini bekerja di toko Alfamart. Mereka kembali ke sekolah yang pernah membentuk mereka, untuk berbagi perjalanan hidup yang tidak selalu mudah, namun penuh harapan.
Teguh membuka sesi dengan cerita yang pelan tapi tegas. Dulu, ia sempat mempertanyakan, apakah dirinya punya ruang di dunia kerja. Ia khawatir tidak mampu bersaing. Kekhawatiran itu semakin kuat setelah ia berhenti dari pekerjaan sebelumnya. Hingga suatu hari, sebuah unggahan lowongan kerja untuk penyandang disabilitas muncul di layar ponselnya. Loker itu dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
“Saya ragu waktu itu. Apakah orang seperti saya bisa diterima di Alfamart,” ujar Teguh saat kegiatan di SLBN Jember, Senin (24/11/2025.

Di ruangan itu, sejumlah siswa tampak mengangguk pelan, bukan hanya mendengarkan, tetapi merasakan kegelisahan yang sama. Namun keraguan itu seketika berubah ketika Teguh mengungkapkan bahwa ia sudah enam tahun bekerja sebagai karyawan toko Alfamart.
Kabar itu membuat beberapa siswa spontan menegakkan badan, seolah ada cahaya baru yang masuk ke ruang aula.
“Di Alfamart, saya melayani konsumen dan menjalankan tugas seperti karyawan lainnya. Benefit yang saya dapatkan juga sama. Tidak ada perbedaan,” tambah Teguh, kali ini dengan senyum yang sulit disembunyikan.
Suasana di dalam aula perlahan berubah, yang tadinya hening, kini mulai diisi rasa ingin tahu. Tangan-tangan kecil mulai terangkat, pertanyaan pun muncul satu per satu.Lalu Wisnu melanjutkan. Gerak tangan dan ekspresinya bercerita banyak, diterjemahkan juru bahasa isyarat yang mengikuti temponya.
Sudah empat tahun ia bekerja di Alfamart, sebuah pengalaman yang ia sebut sebagai perjalanan yang membuatnya merasa diterima.
“Saya nyaman bekerja di Alfamart. Teman-teman selalu mendukung. Kalau saya kesulitan, mereka membantu dengan cara yang bisa saya pahami,” ungkap Wisnu bangga.
Ada ketenangan dalam caranya bercerita, ketenangan seseorang yang sudah menemukan tempat untuk tumbuh.
Di hadapan Teguh dan Wisnu, para siswa melihat sesuatu yang mungkin belum pernah mereka lihat begitu dekat sebelumnya. Masa depan yang mungkin juga bisa mereka genggam. Dan pada siang itu, aula SLBN Jember bukan sekadar tempat berkumpul. Tempat itu menjadi ruang kecil di mana harapan tumbuh pelan-pelan, namun nyata.
Kedatangan Teguh dan Wisnu adalah bagian dari program Alfability dimana PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk satu-satunya toko modern yang mempekerjakan kelompok disabilitas.
Alfability Menyapa kali ini juga dalam rangka persiapan memperingati Hari Disabilitas Internasional tanggal 3 Desember.
Program Alfability Menyapa sudah dimulai sejak Tahun 2016. Hingga Oktober 2025, tercatat 1.129 penyandang disabilitas bekerja di Alfamart, dengan rincian 822 di gerai, 289 di pusat distribusi, hingga 18 bekerja di kantor. Sementara untuk di Alfamart cabang Jember terdapat 27 karyawan Alfability yang berkarier. (Sgt)




