
JEMBER, www.jembertoday.net – Sejak menjabat sebagai Bupati angka stunting Kabupaten Jember cukup tinggi. Muhammad Fawait atau lebih sering disapa Gus Fawait mengatakan, hal itu bukan kesalahan kader posyandu.
Lalu kesalahan siapa?
Dalam pertemuan Bupati Fawait dengan para kader posyandu se-Kecamatan Kencong di Balai Desa Kencong, ia membesarkan hati mereka. “Kalau angka stunting kita tinggi itu bukan kesalahan panjenengan tapi kesalahan kita semua,” kata Gus’e, Jumat, (21/11/2025).
Baca juga: Bupati Jember Bantu Proses Inseminasi Buatan (IB) Domba Jenis Morino
Pertemuan itu merupakan rangkaian kegiatan Bupati Fawait dalam program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di desa/kelurahan) di Kecamatan Kencong.
Kinerja Bupati Fawait dalam penanganan stunting di Kabupaten Jember belum bisa diukur hingga berita ini tayang. Pengumuman angka stunting suatu daerah akan diumumkan pada akhir tahun atau di awal tahun berikutnya oleh Kementerian Kesehatan RI.
Dalam berbagai kesempatan Gus Fawait sering mengucapkan, dalam penanganan stunting dibagi 3 tahap. Penanganan jangka pendek (intervensi langsung), jangka menengah dan jangka panjang. Penanganan jangka pendek dengan melakukan intervensi langsung kepada anak-anak stunting dengan memberikan makanan tambahan bergizi secara periodik.

Penanganan jangka menengah, dengan memastikan kondisi anak stunting teratasi yaitu terpenuhinya gizi sampai usai 5 tahun. Setelah itu ia tidak dikategorikan anak stunting.
Jangka panjang, dengan dimulai sejak usia remaja, usai siap nikah dan usia pasca menikah dengan edukasi tentang tumbuh kembang anak.
Pemkab Jember juga memberikan beasiswa dengan salah satu tujuannya untuk membentuk generasi unggul yang akan melahirkan anak-anak sehat yang bebas stunting.
Saat ini 8.000 mahasiswa Jember menerima beasiswa dari Pemkab dengan menerima UKT (Uang Kuliah Tunggal) dan biaya hidup sampai lulus.
Kepada kader posyandu Gus Fawait akan lebih memperhatikan kesejahteraan mereka. Dia berjanji tahun depan honor para kader pejuang kesehatan itu akan dinaikkan. Berapa?
Gus Fawait tidak menjawab dengan pasti kenaikan honor mereka.
Saat Gus Fawait menyindir honor bulan November dan Desember 2024 yang tidak bisa dicairkan, ia berdiplomasi bahwa itu bukan wewenangnya. Sebab, kala itu ia belum menjadi bupati. Tapi masih ada harapan, Bupati Jember termuda itu mau membayarkan jika ada rekomendasi dari BPK. (Sgt)




