
JEMBER, www.jembertoday.net – Semangat memperkuat karakter kebangsaan pada generasi muda kembali bergema melalui program “Bakesbangpol Masuk Sekolah” yang berlangsung di SMPN 9 Jember. Mengusung tema “Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045,” kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua TP3D Kabupaten Jember, Gogot Cahyo Baskoro, Kasatbinmas Polres Jember AKP Agus Yudi Kurniawan dan akademisi UNMUH Jember, dosen Psikologi Maulana Arif Muhibbin, S.Psi., M.Si.
Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran pelajar terhadap pentingnya wawasan kebangsaan, kedisiplinan, dan ketahanan diri menghadapi tantangan era digital. Ratusan siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias.
Baca juga: Bakesbangpol: Ormas Mitra Potensial Pemkab Jember
Dalam paparannya, Gogot Cahyo Baskoro menegaskan bahwa pelajar saat ini memegang peran strategis sebagai generasi yang akan membawa Indonesia mencapai puncak kejayaan pada tahun 2045.
“Indonesia Emas tidak akan terwujud tanpa pelajar yang berkarakter kuat. Kalian adalah fondasi masa depan. Apa yang kalian lakukan hari ini menentukan kondisi bangsa di masa depan,” ujar Gogot, Kamis, (20/11/2025).
Ia mendorong pelajar untuk membangun disiplin, etika, dan pola pikir maju sejak di bangku sekolah.

Menurutnya, penguatan karakter menjadi modal utama dalam menyiapkan sumber daya manusia berdaya saing global.
“Mulailah membentuk kebiasaan baik, menghargai waktu, menghormati guru, dan menjaga integritas. Itulah benteng awal menuju Indonesia Emas,” tegasnya.
Pemahaman tentang keamanan dan ketertiban disampaikan oleh AKP Agus Yudi Kurniawan, yang menyoroti fenomena perundungan, kekerasan antarpelajar, serta penyalahgunaan teknologi yang dapat memicu konflik. Ia mengajak pelajar membentuk perilaku saling melindungi dan peduli.
“Jangan diam ketika melihat kekerasan. Jaga diri, jaga teman, dan ciptakan lingkungan belajar yang aman,” tegas AKP Agus Yudi.
Ia menekankan bahwa pelajar harus menyadari konsekuensi setiap tindakan, terutama di ruang publik digital.
Perspektif psikologis dihadirkan oleh Maulana Arif Muhibbin, S.Psi., M.Si., yang memaparkan pentingnya kemampuan pelajar mengenali risiko sosial dan digital. Ia menjelaskan bentuk-bentuk bullying, sentuhan tidak aman, bahaya NAPZA, serta cara melindungi diri dari tekanan pergaulan.

Maulana menekankan bahwa pelajar harus berani bersikap tegas terhadap tindakan yang berbahaya.
“Tolak, menjauh, dan laporkan. Tiga langkah ini penting ketika kalian menghadapi bullying atau situasi yang membuat kalian tidak aman,” jelasnya.
Ia turut menegaskan pentingnya bijak bermedia sosial, karena setiap aktivitas daring meninggalkan jejak yang memengaruhi reputasi pelajar.
“Saring sebelum membagikan informasi. Pastikan yang kalian unggah benar, baik, aman, dan bermanfaat,” tambahnya.
Usai acara Wartawan Jember Today berkesempatan mewawancarai Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Jember,Syamsu Rizal, sebagai pelaksana kegiatan. Ia mengajak siswa memahami pentingnya ketahanan diri dalam menghadapi berbagai ancaman sosial di era digital.
Syamsu menjelaskan bahwa media sosial dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi pelajar, sehingga kemampuan memilah informasi menjadi sangat penting.
“Kalian hidup di era informasi cepat. Jangan mudah percaya pada hoaks, jangan ikut menyebarkan ujaran kebencian. Pelajar harus cerdas dan kritis,” jelas Syamsu.
Ia juga menekankan bahwa persatuan harus terus dijaga oleh seluruh warga sekolah.
“Perbedaan itu biasa. Yang penting, kalian menjaga toleransi, saling menghormati, dan tidak terlibat konflik. Persatuan generasi muda menentukan kekuatan Indonesia di masa depan,” sambungnya.
Dalam sesi tanya jawab, salah seorang siswa menyampaikan pertanyaan mengenai cara menerapkan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi masyarakat.
Gogot dan Syamsu sepakat bahwa ilmu akan bermakna ketika diterapkan melalui tindakan positif yang dimulai dari lingkungan sekolah.
“Gunakan ilmu kalian untuk hal produktif. Bantu teman, jadilah teladan, dan kembangkan kepedulian sosial,” jawab Gogot yang disambut antusias siswa.
Pihak sekolah menyambut baik program Bakesbangpol ini karena sejalan dengan upaya sekolah dalam membentuk pelajar yang kuat, bermartabat, dan siap menghadapi era Indonesia Emas 2045.
Program ini memperkuat pemahaman siswa mengenai pentingnya nilai kebangsaan, etika sosial, dan ketahanan diri.
Dengan tersampaikannya materi ini, para pelajar SMPN 9 Jember diharapkan mampu menumbuhkan karakter yang kuat, toleran, dan kritis sehingga dapat menjadi generasi yang siap membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang. (Ren-Pan)






