
JEMBER, www.jembertoday.net – Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten Jember mengajak seluruh siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah stop bullying. Ajakan itu dikemas dalam sarasehan Bakesbangpol Masuk Sekolah dengan tagline Remaja Hebat Sekolah Bermartabat.
Melihat perkembangan dunia remaja Indonesia yang kini makin merisaukan semua kalangan, semangat Bakesbangpol makin menyala untuk mensosialisasikan stop bullying.
Baca juga: Bentengi Generasi Muda, Bakesbangpol Masuk Sekolah Guncang SMK Negeri 5 Jember
Kasus peledakan bom di mushola SMA 72 Jakarta menjadi alarm kuat. Diduga pelaku adalah korban bullying, merasa tertindas dan hatinya dendam.
Plt Kepala Bakesbangpol Jember Lingga Diputra melalui Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Syamsu Rijal, tujuan sarasehan itu adalah dalam rangka mempersiapkan generasi emas yang bersih, sehat dan berkualitas.
Menjelang Indonesia Emas 2045 bangsa ini dikaruniai bonus demografi dimana mayoritas penduduknya usia produktif. Mereka itu saat ini sedang sekolah di SMA dan sederajat. Mereka dipersiapkan untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di masa depan. Oleh karenanya harus sehat, bersih dari narkoba, anti kekerasan dan terhindar dari pernikahan dini, papar Syamsu.
“Harapannya menjadi negara maju, kompetitif dan mampu bersaing dengan negara lain,” tutup Syamsu.

Sedangkan Kepala Sekolah, Hari Wahyono, mengucapkan terima kasih kepada Bakesbangpol. Ia berharap siswa-siswinya kelak menjadi orang yang berhasil dalam menempuh karir di semua bidang. Bahkan ada yang menjadi pemimpin.
Sarasehan berlangsung di aula lantai 2 dengan dihadiri puluhan siswa kelas XI dan XII.
Pemateri sarasehan cukup kompeten. Pertama Guru Besar UINKHAS Jember, yang juga anggota TP3D Kabupaten Jember, Prof Dr Miftah Arifin, M.Ag. Pemateri kedua, Ketua Korps PMII Jember, Isna Asaroh, yang juga seorang penulis dan akademisi. Sedangkan pemateri ketiga, Kasat Binmas Polres Jember AKP Agus Yudi Kurniawan, SH.
Sarasehan dipandu oleh moderator Sovia Sonya, penyiar radio swasta di Jember.
Jalannya Sarasehan
Prof Miftah Arifin memaparkan tema “Bersiap diri meraih sukses”. Mendasarkan pada hasil riset, mantan Guru Besar Termuda di Jember menerangkan, orang sukses adalah orang yang memiliki hubungan interpersonal yang berkualitas, memiliki etos kerja yang ditanamkan sejak dini, menuliskan tujuan (menetapkan sasaran hidup), memiliki lingkungan pergaulan yang sehat dan menyeimbangkan ambisi dengan kepedulian.
Miftah berpesan juga bahwa dari semuanya itu yang paling penting patuh pada orang tua dan guru.
Pemateri kedua Isna Asaroh, membahas tema materi stop bullying, kekerasan seksual dan pernikahan diniIsna menerangkan bahwa banyak masalah di sekolah dan rumah bisa merusak masa depan remaja.
Bullying (kekerasan dan merendahkan orang lain) menjadi pintu masuk kekerasan di sekolah. Jenis bullying misalnya bullying siber, verbal, sosial dan fisik.
Pemateri ketiga, Kasat Binmas AKP Agus Yudi Kurniawan, SH, memantik kepatuhan dan kedisiplinan siswa. Mereka diajak duduk secara rapi tanpa bersandar di tembok.

AKP Agus mengajak siswa dengan tagline Stop narkoba, stop bullying dan stop kekerasan. “Kalian harus selamat, oleh karena itu jauhi narkoba, karena narkoba itu jahat. Polisi pun juga ada yang tersangkut narkoba. Paling parah dipecat dan hidupnya menderita sakit,” ungkap AKP Agus.
Selanjutnya, mantan Kapolsek Sukorambi itu menghimbau siswa untuk menghentikan perundungan (Stop bullying). “Bullying bisa mengakibatkan pidana dan bisa masuk penjara,” katanya.
Ketiga AKP Agus mengimbau siswa menghindari ajakan tawuran. Angka tawuran sekolah di Jember terbilang kecil tetapi tawuran antar komunitas (pesilat) masih tinggi.AKP Agus menekankan, agar siswa bisa sukses, selain harus mempunyai tekad besar, disiplin, mempunyai tujuan, yaitu patuh pada orang tua dan guru.

Pada sesi tanya jawab, seorang siswa, bertanya kenapa bullying bisa berujung ke penembakan? Isna menjawab, tidak semua orang kuat dibully berkali-kali dan itu sensitif bagi dia.
Penanya kedua, Aleta Najwa, bagaimana mengajak korban bully agar kembali ke kehidupan normal. AKP Agus menjawab, kalian bisa mendekati dan diajak bicara secara empat mata. Kemudian diajak kembali bergaul dengan teman lainnya. (Sgt)





