
JEMBER, www.jembertoday.net – Plt Camat Bangsalsari Kabupaten Jember Musyafa, SH.,MM, memitigasi berbagai persoalan warga dengan cara mengumpulkan para kepala desa dan pihak-pihak lainnya. Mitigasi dikemas dalam forum serap aspirasi dan koordinasi yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Bangsalsari, Rabu, (6/8/2025).
Syafa, sapaan Plt. Camat Bangsalsari itu, baru sebulan menjabat. Ia ditunjuk oleh Bupati Jember Muhammad Fawait menggantikan Basukik yang memasuki masa pensiun. Sebelumnya ia berdinas di Dinas Sosial.
Baginya berkomunikasi dengan para pejabat dan rakyat tidaklah sulit. Syafa bisa menyelami kesulitan warga yang disampaikan kepadanya. Demikian pula bagaimana kesulitan birokrasi para kepala desa saat diperhadapkan dengan regulasi yang tidak mendukung.
“Hari kami, muspika Bangsalsari, bertemu dengan para kades membahas hal-hal yang menjadi persoalan penting,” ujar Syafa saat ditemui usai forum selesai.
Persoalan pertama yaitu infrastruktur, jalan penghubung Desa Tugusari ke Curahkalong dan sekitarnya. Syafa diinstruksikan oleh Gus Fawait untuk segera mengawal perbaikan jalan desa menuju Desa Tugusari.

Saat itu Sabtu 2 Agustus 2025 Bupati Jember mendapat undangan hajatan, rombongan melewati jalan yang rusak parah. Sampai-sampai Gus Fawait berkomentar, “Duh jalannya kok tol-ngantol”.
Gus Fawait menginstruksikan kepada Syafa agar menghubungi dan berkoordinasi dengan dinas terkait. Instruksi itu sampai diulang 5 kali olehnya. “Beliau perintahkan kami, ada pak kades dan dari kecamatan, harus segera dikoordinasikan dengan dinas PU Bina Marga,” ucap Syafa.
Persoalan lain, tidak ada sekolah negeri tingkat menengah atas di Kecamatan Bangsalsari. “Kayaknya di Bangsalsari ini satu-satunya yang tidak punya SMA atau SMK negeri,” ungkap Syafa yang juga heran.
Sebenarnya ada kepala desa yang bersedia tanah kas desanya dihibahkan untuk sekolah SMAN atau SMKN tetapi lagi-lagi terbentur regulasi. “Aturan juklak juknis pelepasan aset desa itu sangat rumit. Mungkin nanti ada jalan keluar dari yang berwewenang agar lebih menfleksibelkan aturan,” harap Syafa.
Persoalan lain yang tak kalah penting, angka stunting masih cukup tinggi. Desa Sukorejo menjadi lokus penanganan percepatan stunting di kecamatan Bangsalsari. Plt Camat bersama semua pihak bergandengan tangan mengatasi masalah ini.
Pekerjaan Rumah (PR) Plt Camat Bangsalsari rupanya menumpuk. Belum lagi penataan lapangan kecamatan yang ternyata aset Dispora Kabupaten Jember. Pemdes setempat berkeinginan untuk mempercantik lapangan tetapi terkendala dengan regulasi, sebab dana desa atau alokasi dana desa tidak bisa dipakai untuk itu.
Musyafa tidak kendor. Justru tantangan itu menjadikan api penyemangat baginya untuk dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Bangsalsari. (Sgt)