JEMBER, www.jembertoday.net – Selain pembangunan fisik TMMD ke-124 Kodim 0824/Jember tahun 2025 juga menyasar non fisik. Salah satu sasaran non fisik yaitu membangun manusia yang tangguh, yang dimulai pada pembentukan karakter anak usia Sekolah Dasar (SD).
Anak usia SD amat rentan terhadap lingkungan sosial, sebab pada saat itulah awal pembentukan karakter dasar seseorang. Lingkungan yang baik diyakini akan membentuk anak menjadi baik. Demikian pula sebaliknya, lingkungan buruk akan menjadikan anak kelak kurang baik.
Baca juga: Awalnya Tak Tahu, Warga Dusun Krajan Senang Jalan Desa akan Dipasang PJU
Membangun generasi bangsa yang kuat dimulai sejak usia dini, dengan menciptakan lingkungan yang ramah terhadap anak, akan melanggengkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Satgas TMMD ke-124 Kodim 0824/Jember menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) mengadakan sosialisasi dengan materi stop bullying di SDN Plalangan 06, Rabu, (14/5/2025).
Pegawai DP3AKB, Joko Nugroho dan pengawas sekolah menjadi pemateri awal. Kemudian untuk kelas 4, 5 dan 6 diperdalam oleh petugas UPT PPA. Sedangkan murid kelas 1, 2 dan 3, diajak bermain edukasi di halaman sekolah.
Plt Kepala DP3AKB Jember Regar Jeane DN lewat Kepala Bidang Perlindungan Anak (PA), Joko Sutriswanto mengatakan kegiatan tersebut adalah bagian dari kerja sama dalam kerangka TMMD ke-124 tahun 2025.
Baca juga: Lingga tak Pura-Pura Terpeleset saat Perform di Pembukaan TMMD ke-124 Jember
“Anak-anak ini belum pernah merasakan sosialisasi tentang perlindungan anak atau stop bullying dan lain sebagainya dari lembaga lain. Jadi kami baru pertama kali masuk demikian yang lain juga. Alhamdulillah semua bagus,” papar Joko.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Plalangan 06 Syaiful Bahri, S.Pd I, menyebutkan jumlah muridnya saat ini dari kelas 1 hingga kelas 6 berjumlah 129 anak.
“Kondisi anak-anak kami ada yang mengalami broken home. Penyebabnya orang tua mereka berpisah sehingga mereka itu diasuh oleh nenek,” ucap Syaiful. Mereka itulah yang berpotensi jadi sasaran bullying. Jumlah sekitar 10 persen.
“Secara ekonomi lemah dan kurang perhatian,” ujar Syaiful lagi. Sejauh ini pihak sekolah telah melakukan upaya-upaya untuk menolong mereka dengan mengajak bicara dengan wali (nenek) murid-murid tersebut. Lalu dicarikan bantuan bea siswa, program PIP lewat jalur reguler maupun aspirasi dan lainnya.
Syaiful Bahri bersyukur sebab tidak ada kasus bullying di SDN Plalangan 06. “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi mereka, meskipun belum kami temukan kasus bullying, untuk mengantisipasi,” tutup Syaiful.
Sebagai tambahan informasi, Dansatgas TMMD Jember 2025, Letkol Arm Indra Ardiansyah, G.Dip., M.Han, telah menyatakan, pembangunan tidak hanya menyasar fisik tetapi juga non fisik. Diantaranya, pelayanan kependudukan, khitanan massal, perijinan usaha kecil dan mikro, pengajian, pembentukan forum anak desa, dan lainnya. (Sgt)
About The Author
