JEMBER, www.jembertoday.net – Sofyan Sauri bekerja dengan penuh dedikasi. Dirut Perumda Perkebunan Kahyangan itu blusukan dari malam hingga pagi menyingsing ke Kebun Sumber Wadung dan Kali Mrawan.
Sejak Hari Jum’at siang (31/1/2025) sebelum kunjungan ke kedua kebun di wilayah timur itu, menejemen melakukan review kinerja tahun 2024 dan sekaligus memberi arahan yang harus dicapai pada tahun 2025 serta memantau progres pekerjaan di awal tahun.
Baca Juga : Sejahterakan Petani Kopi, Perumda Perkebunan Kahyangan Jember Tawarkan 4 Skema Bisnis Kopi
Benar saja, Sofyan yang didampingi oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) dan 2 staff dari bagian produksi teknik turun ke kebun Sumber Wadung di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo tengah malam. “Kami melihat kegiatan penyadapan (karet) di Kebun Kali Mrawan dan Sumber Wadung,” ujar Sofyan, Senin, (3/2/2025).
Tanaman-tanaman karet itu baru diberi pupuk pada semester kedua tahun lalu. Sofyan melihat langsung bahwa tanaman karet itu tumbuh subur dan menghasilkan getah yang banyak. Pada semester pertama tahun ini akan dilakukan pemupukan lagi.
Di tengah malam yang dingin, melawan rasa ngantuk sembari ditemani sebatang rokok, Sofyan bersama pejabat SPI menerobos malam pekat pada hari Sabtu subuh itu. Ia tahu beban pekerjaan para penyadap karet di kebun milik perusahaan Pemkab Jember.
Menjelang pagi, rombongan melanjutkan ke titik lain. Usai sarapan bersama mereka menuju lahan yang ditanami tebu, yang merupakan komoditi baru. Diketahui ada 2 jenis tebu yang ditanam. Pertama adalah PC (Plan Cane atau tanaman tebu dari bibit baru) dan jenis kedua adalah RC (Ratoon Cane atau tanaman tebu dari sisa panen dengan bonggol lama).
Hasilnya cukup bagus. Sofyan menilai tanaman tebunya tumbuh subur dan dirawat dengan baik. Para pekerja telah melakukan rewos dan bumbun (turun tanah) terhadap tebu PC dan RC. Dengan demikian dapat dipastikan hasil panen tebu untuk beberapa bulan ke depan akan banyak.
Selanjutnya Sofyan dan rombongan melihat tanaman karet yang masih berusia muda, yang masih belum bisa disadap atau dikenal dengan istilah TBM (Tanaman Belum Menghasilkan). Tanaman itu di tumpangsari dengan jagung manis, yang laku keras di pasar tradisional.
Kemudian diteruskan ke kebun percontohan kopi. Tanaman kopi ini merupakan peremajaan dari yang sudah ada, karena memang usianya sudah tua dan produktivitasnya sudah menurun.
Sebenarnya tidak harus seorang Dirut Perumda Perkebunan Kahyangan blusukan tengah malam ke kebun. Ia bisa saja menginstruksikan kepala kebun atau staff untuk pekerjaan itu. Tetapi Sofyan tidak mau begitu. Ia ingin memastikan setiap pekerjaan di lapangan dikerjakan dengan presisi. Dengan harapan hasil panen, baik sarapan karet, tebu, kopi dan tanaman lainnya menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi Pemkab Jember, khususnya bagi kesejahteraan karyawan. (Sgt)