
JEMBER, www.jembertoday.net – Politeknik Negeri Jember (Polije) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan masyarakat desa yang mandiri, sehat, dan berdaya. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Implementasi Eco-Friendly Project Berbagai Produk Olahan Sampah dalam Upaya Mendukung Program Nawa Cinta di Desa Pugerkulon Kabupaten Jember,” Polije berdayakan warga masyarakat menuju Desa Ramah Lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung pada bulan Agustus 2025 ini dilaksanakan di Desa Pugerkulon, Kecamatan Puger, Jember, dengan melibatkan perangkat desa, ibu-ibu PKK, dan kader kesehatan setempat. Tim dosen Polije yang diketuai oleh Gamasiano Alfiansyah, S.KM., M.Kes, bersama anggota Ria Chandra Kartika, S.KM., M.Kes, Selvia Juwita Swari, S.KM., M.Kes, Mudafiq Riyan Pratama, S.Kom., M.Kom, dan Imam Abrori, S.E., M.M, berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah rumah tangga—dari limbah tak berguna menjadi sumber ekonomi baru yang ramah lingkungan.
Baca juga: Polije Dorong Petani Jeruk Semboro Kembangkan Produk Olahan hingga Digital Marketing
Melalui program ini, warga Desa Pugerkulon dilatih mengolah sampah organik menjadi berbagai produk bermanfaat seperti eco enzym, sabun cair, deterjen cair, scrub, dan masker wajah alami. Tak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tim Polije juga memberikan pelatihan digital marketing agar masyarakat mampu memasarkan produk ramah lingkungan mereka secara daring.
“Selama ini masyarakat hanya membakar atau membuang sampah ke sungai. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mendapatkan nilai tambah ekonomi,” ujar Gamasiano Alfiansyah, Rabu, (20/8/2025).
Program ini sejalan dengan program prioritas “Nawa Cinta” Kabupaten Jember, khususnya bidang Cinta Lingkungan dan Kebersihan serta Cinta Kesehatan. Melalui pelatihan dan pendampingan intensif, tim berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah, yang dibuktikan dengan meningkatnya skor hasil evaluasi sebelum dan sesudah pelatihan.

Hasil nyata dari kegiatan ini terlihat dari terbentuknya kelompok masyarakat penggerak lingkungan yang mulai rutin mengolah sampah organik rumah tangga menjadi produk bernilai jual. Produk-produk hasil pelatihan juga telah dikemas menarik dan siap dipasarkan secara digital melalui platform media sosial. Selain menghasilkan produk dan peningkatan kapasitas masyarakat, kegiatan ini juga menghasilkan modul pelatihan, video edukasi yang diunggah di kanal YouTube P3M Polije, serta satu hak cipta modul pengabdian masyarakat.
“Kami berharap program ini menjadi langkah awal menuju Desa Puger Kulon sebagai desa percontohan eco-friendly di Kabupaten Jember,” tambah Imam Abrori, dosen bidang Community Development.
Dengan semangat kolaborasi antara kampus dan masyarakat, Polije membuktikan bahwa inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan untuk membangun desa ramah lingkungan yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan. (Sgt)