JEMBER, www.jembertoday.net – Sumbangsih pemikiran dan karya mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat amat dinanti. Sekelompok mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta) UNEJ ini membuat mesin Water Power Generator (Wapoge) yang memiliki dua fungsi (dual function) sekaligus untuk meningkatkan produktifitas pertanian khususnya tanaman padi. Wapoge karya mahasiswa Faperta UNEJ ini bekerja dengan baik.
Seperti diketahui Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember merupakan salah satu sentra produksi padi organik di Jawa Timur. Salah satu UMKM yang bergerak di bidang beras organik di desa itu adalah Kelompok Tani Jaya II. Dalam menjalankan usahanya, Kelompok Tani Jaya II menghadapi beberapa masalah, yakni serangan hama burung dan ketersediaan pasokan air.
Serangan hama burung menyebabkan penurunan produksi, sedangkan sulitnya akses air menyebabkan tidak optimalnya produksi padi. Dampak jangka panjang yang mungkin terjadi dari dua masalah ini adalah terjadinya gagal panen padi organik di Kelompok Tani Jaya II.
Ketua Tim PKM-PI (Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek) mahasiswa Faperta UNEJ Shavanna Ardhelia Arijaya, Rabu 15 November 2023, menjabarkan cara kerja Wapoge mereka. Wapoge beroperasi dengan cara mesin digerakkan oleh aki, dimana gerakan tersebut diikuti dengan pengambilan air menggunakan mangkok yang terpasang pada rantai yang berputar. Air yang terambil ditampung pada bagian atas alat yang nantinya akan disalurkan ke pipa irigasi. Gerakan alat tersebut juga menggerakkan alat yang terhubung dengan tali pengusir burung.
Berdasarkan diskusi tim PKM-PI dengan mitra diketahui mitra ingin menerapkan teknologi yang dapat membantu mengatasi permasalahan hama burung pipit yang sulit dikendalikan yaitu dengan menggunakan Wapoge (Water Power Generator). Adanya Wapoge karya mahasiswa Faperta UNEJ ini meringankan pekerjaan petani dengan tidak perlu menghabiskan waktu ke sawah setiap hari untuk mengecek tanaman padi, selain itu wapoge tidak hanya memiliki fungsi untuk mengusir hama burung, akan tetapi merupakan inovasi yang akan membantu mengairi lahan yang kesusahan mendapatkan air.
Kegiatan PKM-PI tersebut adalah memberikan dukungan keilmuan dan teknologi untuk mencari solusi permasalahan adanya hama burung pipit di Kelompok Tani Jaya II di Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Maka dari itu manfaat yang nyata dapat dirasakan seperti peningkatan produksi padi, penurunan serangan hama burung pipit, peningkatan keahlian serta ketersedian teknologi canggih yang dapat membantu irigasi.
Baca Juga : HUT PPNI ke-49 dan PORWAT ke-4 di Jember, Rektor UNEJ Ingin Kualitas Perawat Naik
Kegiatan penerapan IPTEK yaitu penerapan Wapoge (Water Power Generator) sebagai aliran irigasi dan pengendali hama burung pipit telah terlaksana sebesar 100 persen sesuai dengan timeline yang ditentukan oleh tim PKM-PI dan berkoordinasi dengan mitra. Hasil yang telah dicapai antara lain penurunan serangan hama burung pipit, peningkatan efisiensi irigasi, dan peningkatan produksi padi organik.
Penggunaan teknologi Wapoge yang efektif dan berkelanjutan, diperlukan kerja sama antara petani, pemerintah, dan mitra teknologi. Diharapkan para petani dapat memahami dan menerapkan teknologi Wapoge dengan baik dan dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan hama burung pipit. Selain itu, diharapkan penggunaan teknologi Wapoge dapat diimplementasikan secara tepat waktu dan memberikan manfaat yang maksimal bagi petani dan lingkungan sekitar. Dalam jangka panjang, diharapkan penggunaan teknologi Wapoge dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan air dan hama burung pipit pada sektor pertanian, serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Tim pembuat Wapoge terdiri :
1. Shavanna Ardhelia Arijaya (Ketua Tim)
2. Lailita Edi Sadhu (Anggota)
3. Lolytha Amelia Apriliani (Anggota)
4. Shufina Aulia (Anggota)
5. Roscupon Algeri (Anggota)
Dosen pendamping Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si
(Redaksi)