Kasubagtata usaha sedang membina narapida di kios bunga Lapas |
JEMBER – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Jember, dibawah komando Yandi Suyandi, terlihat tidak seangker dulu. Saat ini kelihatan asri dan sejuk. Tampak dari bagian depan, taman tertata dan terawat rapi. Di samping timur ada ruangan khusus pengunjung dan terbaru di sisi timur tembok gedung Lapas ada kios bunga.
Kalapas Jember ingin instansi yang dipimpinnya lebih ramah kepada masyarakat dan lingkungan. Keberadaan kios bunga sudah dimulai setengah bulan yang lalu cukup menarik perhatian. Yandi mengatakan kepada Wartawan, tujuannya yakni ingin adanya penghijauan sebab lokasinya ada di tengah kota. “Kedua untuk kegiatan yang bermanfaat bagi narapidana,” ucap Yandi, Rabu, (13/1/2021).
Kios tersebut kerjasama dengan pihak ketiga dan sudah berjalan sejak pertengahan Bulan Desember 2020.
Yandi menyebutkan, sudah ada pembeli yang mampir dan tertarik. ” Alhamdulillah setiap harinya ada saja pembeli,” katanya bangga. Dengan antusiasnya warga atas kios bunga menjadi bukti. “Ternyata Lapas Jember tidak seseram dulu,” imbuh Yandi yang asli asal Sunda itu. Memang saat ini bisnis bunga sedang booming.
Yandi sudah merencanakan untuk mengembangkan kios itu. Akan dikerjakan pembuatan pot-pot, media tanam dan dekorasi dari bunga. Narapidana yang diberi kepercayaan menjaga sebelumnya dilatih didalam. Setelah dievaluasi kemampuan dan kedisiplinan maka mereka diijinkan “berkarya” di luar jeruji dibawah pengawasan sipir.
Yandi berharap kedepan Lapas bisa berbuat positif bagi masyarakat. “Bisa saja orang yang tidak bermasalahpun datang ke sini untuk berbelanja,” pungkas Yandi.
Narapidana sedang merawat tanaman hias dibawah pengawasan sipir |
Sementara itu Kamto, kepala Subtata Usaha Lapas mengatakan, mendukung segala sesuatu secara administratif. “Kios bunga ini kerjasama dengan Hitz Nursery,” kata Kamto.
Kerjasama tersebut untuk menghijaukan Lapas sekaligus memberdayakan narapidana khususnya dalam hal tanaman hias. Diharapkan juga oleh Hitz Nursery, setelah narapidana keluar mereka memiliki jaringan penjualan bunga hias.
Secara administrasi akan diadakan penandatanganan Memorandum of Understanding ( MoU) pada akhir Bulan Januari 2021 berbarengan dengan pihak ketiga lainnya seperti Universitas Muhammadiyah, IAIN dan Pondok Pesantren.
Terpisah, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Jember Agus Yanto mengatakan, warga binaan disini disetup menjadi mental pengusaha. “75 % pengusaha dan 25 % pegawai,” kata Agus.
Lapas diharapkan dapat menjadi produktif dan bisa menyumbang bagi kas negara, akunya.
“Untuk nursery ini butuh media tanaman, kita akan fokuskan ke dalam seperti pengisian polibag dan pot-pot lainnya,” kata Agus. Kedepannya, lahan Lapas yang di Sumbersari akan dijadikan tempat budidaya tanaman hias dan juga tempat penjualan. (Sigit)