Foto istimewa, Muhammad Alfi |
MAMUJU- Dampak paling berat dari setiap bencana selain kehilangan jiwa anggota keluarga dan harta benda yaitu trauma. Tim trauma healing dari Relawan Dukungan Psikososial Indonesia (RDPI) berkolaborasi dengan tim Rekreasional dibawah Wahana Muda Indonesia (WMI) terpanggil membantu trauma korban bencana bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.
Dilaporkan oleh Muhammad Alfi, anggota tim trauma healing (RDPI) asal Jember, sudah hampir sepekan mereka berada di lokasi pengungsian. Lokasinya di Dusun Baru Desa Taan Kecamatan Taoalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dengan jumlah pengungsi 452 Kepala Keluarga dan anak-anak 145 jiwa.
Banyak kegiatan yang dikerjakan di lokasi pengungsian bertujuan agar korban dapat terbebas dari tekanan keadaan pasca bencana. Mereka diajak berekreasi, bernyanyi, bermeditasi, bercerita lucu dan lain sebagainya.
Foto istimewa |
Anak-anak dikumpulkan oleh tim relawan di lapangan. Mereka diajak menyanyi sambil menari seolah-olah tidak ada peristiwa bencana. Mereka hanyut dalam suasana yang dibawa oleh tim. Anak-anak menyanyi lepas, bersuka ria dan riang gembira. Tidak lagi memikirkan rumahnya yang hancur, gedung sekolah yang belum bisa dipakai baju seragam yang rusak. Yang dirasakan hanyalah sukacita.
Foto istimewa |
Manakala mereka sudah bisa tersenyum dan bisa mengiklaskan kejadian bencana maka secara kejiwaan mereka akan kuat menghadapi kehidupan berikutnya.
Demikian para orang tua. Mereka diajak dan dibawa ke alam mediasi. Dibawa pada suasana alam bawah sadar, dengan mengingat bahwa Tuhanlah yang mengatur kehidupan manusia dan alam semesta. Mereka diajak bersyukur bahwa mereka masih hidup dan hidup itu adalah anugerah. Tidak jarang ada yang menangis, ada yang gembira dan tersenyum bahagia.
Foto istimewa |
Saat itulah peran Spikososial dan rekreasional dikatakan berhasil.
Pada suatu hari korban bencana di pengungsian baik anak-anak maupun dewasa dibawa ke sungai alam yang jernih. Airnya dangkal tetapi bening dan sejuk. Mereka diajak menata batu-batu membendung air sungai sehingga terbentuklah dam kecil. Air yang terbendung dipakai buat mandi dan berenang. Lega rasanya, mereka senang dan bahagia.
Foto istimewa |
Perlu diketahui bahwa kegiatan psikososial adalah kegiatan sosial pendampingan yang dilakukan pasca bencana (gempa bumi, banjir dan lainnya) dengan kegiatan yang mengalihkan perhatian pada bencana. Kegiatan tersebut bertujuan agar korban tidak meratapi nasibnya.
“Alhamdulillah, kami dari WMI khususnya dari tim psikososial dan rekreasional telah beberapa hari melakukan kegiatan seperti, relaksasi, terapi dan rekreasional bersama adik-adik dan giat lain, pembersihan sampah, dan hari ini kita ajak mereka membuat dam dengan menata batu-batu sehingga hasilnya bisa dirasakan bersama,” kata Alfi sapaan RDPI asal Jember, Senin, (8/2/2021).
Menurut rencana WMI dengan tim Spikososial dan Rekreasional pada hari Jum’at akan melanjutkan kegiatan di Provinsi Kalimantan Selatan, kata Alfi. (Sigit)