foto: Vian membuka Festival Kopi Santri |
Jembertoday.com-Calon pasangan Faida yang akan maju dalam pilkada Jember, Dwi Arya Nugraha Oktavianto atau lebih dikenal Mas Vian, bersama komunitas penggiat kopi menggelar Festival kopi santri di kafe Kanca Kona di jalan Letjen Basuki Rachmad dekat BLK Jember Hari Sabtu, 08 Februari 2020.
Tujuan festival ini adalah untuk menemukan solusi agar petani kopi di Jember dapat lebih sejahtera dan memunculkan brand kopi Jember yang high taste. Festival di kemas dengan menghadirkan nara sumber kelas nasional dibidang perkopian, Suyitno dari Bondowoso. Selain itu juga mengisi acara Doni Agustinus Waluyo,SE dari sektor ekonomi kreatif.
Vian mengatakan, “ Hari ini festival kopi santri dengan beberapa penggiat kopi khususnya kanca kona yang dibangun oleh alumni pondok pesantren”.Vian dan penggiat kopi untuk pertama kali menggelar festival kopi. Vian mencetuskan gerakan santri milenial sejalan dengan pendiri kafe Kanca Kona.
Gerakan santri milenial yang digagas oleh Vian karena melihat besarnya peluang dan kemampuan anak-anak muda yang sedang menuntut ilmu di pondok pesantren yang belum digarap. “Santri ini potensi SDM-nya sangat besar di pondok pesantren dan rata-rata di pondok pesantren khan kaum milenial” ujar Vian.
foto: Suyitno sedang menyampaikan materi |
Vian berharap mereka dapat menjadi penggerak ekonomi dimasyarakat tidak hanya dii desa maupun di kecamatan tetapi juga diluar pondok pesantren sehingga keduanya bisa mandiri, santri dan pondoknya makmur tidak meminta bantuan pihak lain.
Sementara itu Suyitno, pakar perkopian dari Bondowoso memberikan penjelasan kepada wartawan tentang materi yang disampaikan. “Untuk dapat meningkatkan kualitas kopi dan bisa booming harus ada gayung berambut dari pihak-pihak yang terkait. Ada tujuh pihak yaitu kelompok tani kopi (APEKTI), pemerintah daerah, perhutani, perbankan, Bank Indonesia, Puslit dan Indokom,” tutur Suyitno.
Tuan rumah acara, kafe Kanca kona saat diwawancarai menjelaskan, beberapa alumni pondok yang bergerak dibidang usaha perkopian masih banyak yang belum berhasil meski ada satu dua yang sukses. Ustad Mahmud, “ Mudah-mudahan selanjutnya bisa terbentuk semacam komunitas petani kopi santri Jember yang bisa menfasilitasi kebutuhan petani kopi”.
Dari penggiat ekonomi kreatif, Doni, agar kopi Jember dapat membooming, “Strateginya, pertama-tama kita membangun hulu terlebih dulu”. Sektor hulu yaitu para petani yang menanam kopi. Dengan jumlah produksi yang banyak akan lebih mudah untuk menciptakan cita rasa kopi yang lebih baik, jelasnya. Untuk itu katanya, “Pemerintah harus turun karena itu menyangkut banyak hal seperti sinergi antara dinas perkebunan, disperindag, dengan asosiasi, perbankan”. Untuk menciptakan kopi yang high taste dan bisa menjadi brand Jember harus dikelola secara bersama-sama baik disektor hulu sampai hilir, pungkas Doni. (SPA)
Facebook Comments Box