JEMBER, www.jembertoday.net – Pemkab Jember lewat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) bertekad ikut menyukseskan pemilu. Bersama KPU Kabupaten Jember, Bawaslu Kabupaten Jember dan Akademisi, Bakesbangpol menggelar acara Talk Show Pemilu 2024 dengan pemilih pemula.
Pemilih pemula, usia minimal 17 tahun, memiliki peran penting dalam pemilu serentak Tahun 2024 yang hanya tinggal menghitung hari saja. Selain jumlahnya di Kabupaten Jember cukup besar, yakni 40 persen dari DPT (Daftar Pemilih Tetap), suara mereka menentukan masa depan bangsa.
Tema Talk Show Pemilu 2024 kali ini, peran strategis pemilih pemula dalam mensukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024 dilaksanakan di Aula Gedung KH Zaenuri Universitas Muhammadiyah Jember, Kamis, (7/12/2023).
Narasumber dari KPU Kabupaten Jember Susanto, Bawaslu Kabupaten Jember Wiwin Riza Kurnia dan dari akademisi UNEJ dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Nurul Hidayat, S.Sos., MUP. Sedangkan peserta adalah perwakilan dari pelajar SMAN 1 hingga SMAN 5, SMKN 1 hingga 5, serta SMA Nuris, SMA 3 Muhammadiyah, SMA Darus Sholah, SMAK Santo Paulus, SMA Al Furqon, notabene merupakan sekolah-sekolah favorit di Jember kota.
Masing-masing narasumber, sebelum sesi tanya jawab, memaparkan arti penting pemilu, tata cara pelaksanaan hingga pengawasannya.
Terungkap saat sesi tanya jawab, beberapa siswa tidak paham saat pencoblosan, apa dan siapa saja yang dicoblos. Mereka menjawab dengan tidak presisi.
Komisioner KPU Kabupaten Jember Susanto, memaparkan, saat pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 pemilih berhak mencoblos 5 surat suara. Surat suara pertama mencoblos capres cawapres dengan surat suara warna abu-abu. Surat suara kedua, mencoblos calon DPD (Dewan Perwakilan Daerah) warna merah. Surat suara ketiga, mencoblos anggota DPR RI dengan warna kuning, DPRD Provinsi warna biru dan DPRD Kabupaten atau Kota warna hijau.
Baca Juga : Wujudkan Pemilu 2024 Berkualitas, Bakesbangpol Gelar Sosialisasi dengan KPUD dan Akademisi
Sedangkan respon peserta berikutnya, mereka memahami makna pemilu sebagai sarana partisipatif masyarakat untuk memilih pemimpin masa depan, 5 tahun ke depan.
Narasumber dari akademisi, Nurul Hidayat alias Nuhi, memberikan tips bagi memilih pemula agar menjadi pemilih yang berdaulat dan bertanggung jawab. “Jika kalian tidak tahu sosok calon yang akan dipilih maka berdoa dulu sebelum mencoblos. Minta agar Tuhan Allah membimbing untuk menentukan pilihan dan mendoakan agar calon yang dipilih benar-benar bertanggung jawab, jika tidak biarlah alam yang menghukum mereka,” katanya, Kamis, (7/12/2023).
Selanjutnya, peserta lain bertanya, cara menolak politik uang secara halus? Bagaimana menyikapinya orang yang bersikap apatis terhadap pemilu? Wiwin dari Bawaslu Jember menjawab dengan pendekatan regulasi, analogi dan publikasi. Diharapkan pemilih pemula paham regulasi bahwa politik uang adalah tindakan melanggar hukum, sanksinya bisa pidana. Tetapi Wiwin mengingatkan agar dalam cara penyampaiannya tidak kaku tetapi dengan cara luwes dan kekeluargaan.
Demikian pula dengan isu-isu terhadap calon yang akan dicoblos, pemilih pemula disarankan banyak membaca literasi-literasi dari sumber berita yang kompeten, jangan asal baca dari sumber berita yang tidak jelas, alias media abal-abal atau tidak terverifikasi Dewan Pers.
Ada salah satu siswa yang bertanya, apa kriteria calon presiden atau cawapres yang layak dipilih? Tanpa ia sadari, pertanyaan itu tidak seharusnya ditanyakan kepada penyelenggara pemilu, tetapi lebih tepat kepada pihak timses atau pengamat politik. Tetapi dengan bijak Wiwin dan Susanto memberikan jawaban agar para pemilih pemula memperbanyak literasi soal calon presiden, wakil. presiden maupun calon DPD atau calon legislatif.
Berbeda dengan jawaban Nuhi. Sebagai seorang akademisi ia menyarankan agar mereka mencari rekam jejak calon. Juga disarankan oleh Nuhi agar mereka bertanggung jawab atas pilihannya.
Peserta lain bertanya, bagaimana solusi bagi peserta pemula agar tidak salah dalam mencoblos? Susanto menjawab, kenali calon supaya tidak salah pilih. Kedua, cek DPT online, apakah sudah terdaftar. Kalau belum, bawa kartu KK (juga KTP /Surat keterangan) dan akan dimasuk dalam pemilih tambahan.
Ada satu siswa SMAN 2 bertanya, sejauh mana pemilih pemula mempertimbangkan isu calon? Wiwin komisioner Bawaslu Jember menjawab, pilahkan isu nasional atau lokal. Klarifikasi isu pada sumber berita yang kompeten.
Sebelumnya, saat membuka Talk Show Pemilu 2024, Kepala Bakesbangpol Sigit Akbari mengatakan, tujuan acara itu adalah ingin meningkatkan partisipasi pemilih pemula dan juga kualitas suara pemilih pemula.
Ia juga berharap mereka yang ikut Talk Show Pemilu 2024 itu mau menularkan pengetahuan soal pemilu kepada teman yang lain, baik secara lisan atau pun lewat media sosial.
(Redaksi)