foto:Evaluasi SPO di Kabupaten Jember |
Jembertoday.com-Pelaksanaan sensus penduduk secara online (SPO) di wilayah Kabupaten Jember per hari kemarin (5 Maret 2020) menduduki peringkat pertama se- provisi Jawa Timur. Ini terungkap saat Evaluasi Pelaksanaan Sensus Penduduk Online 2020 yang berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha Jember pada Hari Jumat, 06 Maret 2020.
Ir. Arif Joko Sutejo, MM, kepala BPS Jember, paparkan data hasil kerja kantornya yang bekerjasama dengan Pemda Jember. Rangkaian kegiatan Sensus Penduduk Online (SPO) tanggal 14 Februari apel Sensus Penduduk, tanggal 15 Februari hari pertama SPO, tanggal 17 Maret rakorkab, tanggal 31 Maret finalisasi SPO.
Disampaikan dalam data per 5 maret terupdate 36.464 kk seluruh Jember. Arif, “Sekarang secara absolut 37.819 kk, jumlah penduduk yang respon 141.071 orang.” Tiga besar kecamatan yang sudah mengisi ialah Kaliwates dengan 4.040, Sumbersari dan Patrang.
Sementara sampai tanggal 5 Maret Kabupaten Jember menduduki rangking pertama se-Jawatimur disusul Kediri dan Sidoarjo. “Bantuan pemkab sangat besar dan sistematis. Kami tidak punya perangkat sampai ke bawah. Memang ini sinergi dengan pemkab berjalan dengan baik” akunya Arif.
Dari data BPS yang masuk juga langsung bisa dipilah data yang masuk. Pengisi SPO golongan buruh/pegawai, karyawan 75,95% pekerja tak dibayar 4,24 % berusaha sendiri 14,18%.
Anomali atau kelainan dalam SPO di antaranya perumahan 71, pendidikan 2.623, hubungan kekeluargaan 6, status perkawinan 6, pekerjaan 195 dan susunan keluarga 1.251.
Diakui Arif, kendala dalam pengisian ini adalah NIK dan KK tidak sesuai, lupa password, akses jaringan, pecah kartu keluarga setelah Juni 2019. Data base BPS mengambil data adminduk per 30 Juni 2019.
Di Jember, bupati mengikuti arahan Menpan RB bahwa seluruh ASN, TNI-POLRI wajib mengikuti sensus penduduk online.
Sementara itu Bupati Jember mengatakan, Akan ada lomba, siapa yg paling merah putih.” Dengan kata lain, kepentingan data BPS adalah kepentingan nasional sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam menentukan arah pembangunan maka keaktifan golongan, komunitas, perusahaan dan kelompok masyarakat dalam pengisian SPO bisa dijadikan signal rasa kebangsaan.
Masih kata Bupati Faida, “Kita undang perusahan yang punya pegawai besar. Pemda bisa membantu bintek manakala diperlukan. Bagi perusahaan, adakanlah gathering untuk ngibar SPO.”
Terkait lomba pengisian SPO masih digodok oleh Pemda Jember klasifikasinya apakah per kecamatan, perdesa, perperusahaan atau lainnya. Bupati menugaskandinas kominfo, “Bikin report masing-masing , termasuk foto dan videonya.” (Spa)
Facebook Comments Box