JEMBER, www.jembertoday.net – Komitmen Pemkab Jember yang gencar mendorong petani gunakan pupuk organik patut diapresiasi. Melalui pupuk organik gratis Si Jempol, petani diberikan secara gratis sebanyak 120 ton melalui kelompok tani yang ada di Jember.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kabupaten Jember Imam Sudarmaji mengatakan, Pupuk Organik Si Jempol hadir sebagai bentuk kepedulian negara terhadap persoalan petani terutama persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi dan kesuburan lahan.
“Alhamdulillah, Pabrik si Jempol yang berada di lahan seluas 7 hektar ini telah melakukan pendistribusian produk dibagikan kepada petani secara gratis,” kata Imam,Rabu, (28/8/2024).
Imam mengatakan, sejauh ini Jember semakin lama semakin berkurang tingkat kesuburannya akibat penggunaan pupuk kimia. Sehingga dengan penggunaan pupuk organik, kesuburan tanah di Jember perlahan akan diperbaiki.
“Penggunaan pupuk organik pada tanaman efeknya lebih baik dibandingkan penggunaan pupuk kimia. Kalau pupuk kimia menyebabkan mikro organisme yang dibutuhkan tanaman tidak berkembang. Kita aktifkan kembali dengan pupuk organik,” katanya.
Sejauh ini, proses produksi pupuk di Pabrik si Jempol dilakukan secara semi, menggunakan mesin dan tenaga manusia. Para pekerja yang bekerja di Pabrik si Jempol merupakan warga lokal Jember.
“Sehari produksi bisa mencapai 20 sampai 30 ton. Di sini masih semi, ada manualnya. Kita gunakan tenaga kerja lokal,” ungkapnya.
Baca Juga : Benang Merah Sensus Pertanian 2023 dengan Kebijakan Pabrik Pupuk Organik di Jember
Saat ini Pupuk Organik gratis “Si Jempol” telah didistribusikan ke 10 wilayah BPP. Tidak kurang dari 120 ton PPO “Si Jempol” yang sudah didstribusikan dan diaplikasikan kepada beberapa komoditas baik tanaman pangan maupun hortikultura.
“Stok Pupuk Organik Si Jempol di gudang pabrik tidak kurang dari 95 ton yang siap untuk disitribusikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Purwito, petani asal Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu menyatakan bahwa setelah mengalikasikan 2 ton pupuk organik Si Jempol di lahan seluas 1 Ha, tanaman padi hasilnya menjadi sehat, relatif tahan terhadap hama dan penyakit.
“Lahan di sekitar saya sudah terkena serangan wereng, tetapi tanaman saya masih tetap sehat sampai panen. Hasil panen juga meningkat dari yang biasanya hanya sekitar 7,5 ton per hektar sekarang memperoleh 9 ton,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, mengatakan, alasan Kementan mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik adalah untuk merehabilitasi tanah yang semakin kritis.
“Kementan bukan mendorong substitusi pupuk kimia ke pupuk organik. Kami mendorong pemakaian kedua jenis pupuk ini secara balance (seimbang). Karena zat hara yang dibutuhkan tanaman juga ada di pupuk anorganik. Karenanya, petani harus seimbang dalam menggunakan kedua pupuk tersebut agar lahan sehat, produksi meningkat dan produktivitas melesat,” paparnya.
Diharapkan, langkah Pemda Kabupaten Jember ini dapat ditiru oleh kabupaten lain agar ketersediaan pupuk bagi petani lebih terjamin dan semangat petani untuk terus bertani akan lebih terjaga untuk menjaga ketahanan pangan nasional. (Sgt)