Foto istimewa, KH Muhammad Al-Faiz Sa’di alumni PP Annuqayah |
JEMBER – Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk Sumenep asal Jawa yang tergabung dalam Ikatan Santri Annuqayah Jawa (IKSAJ) mengakhiri Safari Ramadhan dengan ngaji bersama. Acara itu diisi oleh KH. Muhammad Al-Faiz Sa’di, salah satu kiai muda Ponpes Annuqayah yang kini tinggal di Jember pada Senin (03/05) di YPI Al-Basmalah, Sukogidri, Ledokombo.
Sebelum ngaji bersama, panitia mengumumkan dan membagikan hadiah bagi para pemenang ajang lomba, di antaranya adalah Tartil Al-Qur’an, Adzan serta mewarnai.
Pengasuh Ponpes Jalaluddin ar-Rumi tersebut mengapresiasi IKSAJ. “Sebagai organisasi tempat pengembangan diri,” katanya. Santri harus ikut andil dalam berorganisasi sebagai bekal kembali ke masyarakat nanti.
KH. Muhammad Kholil Syarqawi, Pengasuh PP. Zaidul Ali, sekaligus yang tercatat dalam sejarah sebagai pendiri IKSAJ mengaku sangat bangga. Bahkan, ia merasa seperti kembali ke rumah sendiri setelah sekian tahun ditinggalkan.
“Saya juga sama seperti kalian, dulu. Memulai belajar dan berproses dari sini (IKSAJ),” akunya.
Ahmad Solihen, ketua panitia, mengatakan sangat berterima kasih atas partisipasi dari masyarakat sekitar yang berkenan hadir di acara puncak, terutama kepada KH. MUhammad Al-Faiz Sa’di yang berkenan hadir.
“Meski kediamaannya cukup jauh tapi beliau dapat hadir. Terlebih pada masyarakat setempat”, ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa tujuan diadakan pengajian tiada lain untuk memberi pencerahan pada seluruh anggota dan pengurus Iksaj yang baru. Pencerahan ini sebagai pondasi awal bagi mereka, terutama pengurus IKSAJ agar dapat mengemban amanah lebih baik ke depannya.
“Secara khusus, tujuan acara ini untuk bekal atau siraman rohani kepada pengurus baru dan anggota, agar mereka dapat mengemban amanah dengan baik dan terarah,” tambahnya.
Di lain pihak, alumni sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurut Moh. Romli Firdaus, dia sangat bersyukur dengan diadakannya malam penutupan yang dibungkus dengan ceramah. Sebab moment itu berdekatan dengan malam Lailatul Qadar.
“Jika bisa, saya harap, konsep semacam ini terus dipertahankan,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, tokoh masyarakat, perangkat desa dan para alumni IKSAJ juga turut menyukseskan acara tersebut. (*/Sigit)