JEMBER, www.jembertoday.net – Politisi Senayan hingga Provinsi Jawa Timur punya atensi pada perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang diselenggarakan oleh MAG (Musyawarah Antar Gereja) Jember.
Mereka adalah H Muhammad Nur Purnamasidi, politisi Senayan Fraksi Partai Golkar, dan Hari Putri Lestari alias HPL dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP.
H Muhammad Nur Purnamasidi ketika itu diwakilkan kepada staf ahlinya, Aliyanto, datang dalam perayaan Natal di Hall Edelweis Hotel Cempaka, Kamis sore, (4/1/2024).
H Muhammad Nur Purnamasidi sangat menghargai dan menjunjung tinggi kemajemukan. Perbedaan keyakinan bukan sebagai halangan untuk saling menghormati, saling menghargai dan bersinergi. Justru dengan keragaman itu harus dikelola menjadi potensi untuk saling menopang, saling menguatkan dan saling melengkapi sehingga terbangun Harmoni.
Baca Juga : Bang Pur Bawa Platform Belajar Mengajar Digital
Sebagai “anak Ideologis” KH. Abdurrahman Wahid, (Gus Dur), pria yang akrab disapa Bang Pur, menjadikan pemikirannya tidak hanya sekedar inspirasi, tetapi juga dipraktekkan dalam wilayah praktis. Terlebih Partai Golkar tempatnya “mewakafkan” dharma bhaktinya sangat menjunjung tinggi toleransi, bersifat terbuka, dan tidak membedakan suku, agama, ras maupun bahasa.
Ketika dihubungi melalui sambungan seluler, Bang Pur menegaskan pernyataan yang sangat prinsip dengan mengutip Sahabat Ali Bin Abu Tholib yakni “Mereka yang bukan Saudara dalam Iman, adalah Saudara Dalam Kemanusiaan.”
Sementara, HPL yang hadir secara langsung dan mengikuti sampai selesai perayaan natal 2023 dan tahun baru itu larut dalam sukacita.
“Ini wujud dari implementasi atau pelaksanaan dari pancasila. Semua sila pancasila ada di acara ini,” ucap HPL.
Baca Juga : HPL Gelar Workshop di Desa Cakru, Bedah Implementasi Bansos
Dari kacamata HPL, acara tersebut merupakan rasa syukur dan memuliakan Tuhan dengan mencintai, menghormati, bergotong royong sesama ciptaan Tuhan untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Menyikapi kehidupan beragama di Kabupaten Jember, HPL berkata, “Kerukunan di mayoritas sudah terwujud namun, dalam pengamatan saya langsung di masyarakat, perlu ada dimana pemerintah lebih intens, salah satunya mendirikan rumah ibadah atau pun makam.”
HPL berharap kepada pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Jember, dinas terkait dan para tokoh agama untuk lebih intens dalam menjalin komunikasi, khususnya kepada umat beragama yang jumlahnya sedikit. “Kuncinya adalah komunikasi,” ucap politisi perempuan dari PDIP itu.
Terkait pemilu yang kian mendekat, HPL mewanti-wanti agar umat beragama menjaga sikap supaya tidak terjadi gesekan-gesekan, baik vertikal maupun horisontal, seperti yang terjadi di DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta pada pemilu lalu. “Jangan sampai pemilu ini jadi pemecah antar agama atau pun antar suku,” tutur HPL.
HPL menghimbau kepada umat Kristen dan Katolik serta umat beragama lainnya, yang jumlahnya sedikit, untuk bersatu, guyub rukun dengan umat mayoritas. “Yang minoritas menyatu, jangan minder dan yang mayoritas merangkul,” pungkas HPL.
(Redaksi)