Menu

Mode Gelap
Bupati dan Wabup Jember akan Cuti Kampanye, Siapa Pjs Kepala Daerah Kabupaten Jember? Demo Buruh Perumda Perkebunan Kahyangan, Begini Tanggapan Dirut Sofyan dan Kadisnaker Jember Hendy Siswanto Pamit, Si Rambo Berikutnya akan Dipimpin Pj Bupati Penafsiran One Day One Egg yang Benar Bisa Atasi Stunting Peringatan Harhubnas 2024, Dishub Jember Dapat Kado Istimewa Sekaligus Pil Pahit

Kesehatan · 2 Des 2020 14:29 WIB ·

Plt Kadiskominfo: Bergejala Sakit Jangan Takut Datang ke Fasilitas Kesehatan


 Plt Kadiskominfo: Bergejala Sakit Jangan Takut Datang ke Fasilitas Kesehatan Perbesar

 

Plt Kadiskominfo Jember, Gatot Triyono saat press rilis

JEMBER – Sejak covid19 masuk di Indonesia akhir Maret 2020 ada perubahan perilaku masyarakat dalam hal perawatan kesehatan. Sebelumnya, orang merasakan sedikit tidak enak badan akan segera berobat, biasanya ke klinik kesehatan, puskesmas atau rumah sakit. Tetapi sekarang orang takut datang meski kesehatannya terganggu. Mereka takut dan dibayangi oleh stigma di-covid-kan.

Alasannya, pertama mereka enggan jika harus menjalani isolasi selama 14 hari, entah Isolasi mandiri atau di rumah sakit. Selama masa itu tidak bisa beraktifitas lain apalagi bekerja. Sementara, yang tergolong kurang mampu, bekerja hari ini habis hari ini.

Kedua, biaya perawatan pasien covid19 mahal. Masyarakat, terutama golongan miskin apalagi tidak punya jaminan kesehatan (misalnya BPJS) akan berpikir berkali-kali jika harus berobat puskesmas atau rumah sakit.

Katiga, menyandang status positif covid19 dianggap aib. Setidaknya demikian yang terjadi di masyarakat saat ini.

Plt Kadis Kominfo Kabupaten Jember, Gatot Triyono mengatakan bahwa stigma tersebut tidak benar. “Ada sebagian masyarakat yang memprovokasi bahwa sedikit-sedikit kalau masuk rumah sakit, sakitnya batuk nanti di-covid-kan, mau melahirkan di-covid-kan, ini yang menjadi stigma buruk di masyarakat luas,” ucap Gatot saat pres conference lewat zoom meeting dengan para awak media, Rabu, (2/12/2020).

Akibatnya, menurut Plt Diskominfo itu, mereka yang mempunyai gejala ringan menjadi lega sehingga tidak mau datang ke fasilitas kesehatan. “Kami menghimbau, kalau mempunyai gejala ringan harus segera menuju ke fasiltas kesehatan terdekat agar diketahui benar-benar apa yang diderita,” ajakan Gatot kepada masyarakat.

Jika terlambat datang ke rumah sakit, dalam keadaan yang sudah parah maka akan semakin sulit pengobatannya. “Jangan sampai kondisinya agak kritis lalu mereka ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan sehingga terlambat ditolong,” tandas Juru bicara Satgas Covid19 Kabupaten Jember itu. 

Gatot membeberkan fakta di rumah sakit, “Banyak yang meninggal karena masuk rumah sakit dalam kondisi parah”.

Dari data per tanggal 2-12-2020, meninggal terkonfirmasi covid19 sebanyak 5 orang. Sebelumnya, ada 4 orang meninggal dan tiga hari yang lalu ada 8 orang meninggal karena covid19 sehingga jumlah total meninggal sejak adanya pandemi covid19 hingga berita ini turun sebanyak 122 orang. (Sigit)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hendy Siswanto Pamit, Si Rambo Berikutnya akan Dipimpin Pj Bupati

18 September 2024 - 09:27 WIB

Hendy Siswanto pamit

Penafsiran One Day One Egg yang Benar Bisa Atasi Stunting

17 September 2024 - 21:09 WIB

One day one egg

PPNI Jember Gelar Khitan Massal di Tanggul

16 September 2024 - 19:43 WIB

Ppni jember

Dinkes Jember Recharge Pelaku Bisnis Mamin Rumahan di Hotel Aston

10 September 2024 - 15:22 WIB

Dinkes Jember

PT MORA GROUP Beri Bantuan PMT di Sukorambi

9 September 2024 - 22:42 WIB

PT Mora group

Bantuan 526 Pompa Air telah Tiba, Dinas TPHP Siap Distribusikan ke Petani, Check It Out

9 September 2024 - 13:17 WIB

526 pompa air
Trending di News

You cannot copy content of this page