JEMBER, www.jembertoday.net – Pada peringatan Harhubnas 2024 (Hari Perhubungan Nasional) Dinas Perhubungan Jember mendapat kejutan. Pertama, mendapat kado istimewa dari Presiden Joko Widodo berupa Anugerah Wahana Tata Nugraha. Kedua, mendapat pil pahit, penerimaan retribusi parkir jauh dari harapan.
Bertepatan dengan Harhubnas 2024 Selasa 17 September Dishub Jember mengadakan upacara. Pembina upacara, Bupati Hendy memberikan piala dan piagam Anugerah Wahana Tata Nugraha kepada Kadishub Jember, Agus Wijaya.
Kepada awak media, Hendy Siswanto selaku Bupati Jember mengapresiasi kinerja Dishub. Inisiatif Sistem Satu Arah (SSA) yang diuji cobakan di jalan yang melingkari Kampus UNEJ, Jalan Jawa, ke jalan Kalimantan, belok kanan ke jalan Mastrip, belok kanan ke jalan Riau dan kembali ke Jalan Jawa hingga berita ini tayang masih masih berlaku.
Juga dengan kebijakan pembatasan kendaraan niaga roda 6 ke atas, dari simpang tiga Kaliputih sampai perempatan Mangli, cukup efektif menekan kepadatan arus, yang sering macet di jam sibuk.
Dua hal tersebut mengantarkan Pemkab Jember mendapat Anugerah Wahana Tata Nugraha dari pemerintah pusat.
Baca Juga : Intip Destinasi Wisata Kampung Belgia, Apa Saja Sih?
Di sisi lain Dishub Jember harus menelan pil pahit. Penerimaan retribusi parkir masih jauh dari target.
“Memang penerimaan (retribusi) parkir kita masih rendah. Kita masih satu koma dua persen dari target yang ada,” ungkap Agus Wijaya, Selasa, (17/9/2024).
Ini disebabkan karena saat ini masa transisi. “Sebelumnya di tahun 2023 itu diberlakukan parkir berlangganan tetapi di tahun 2024 ini dilakukan melalui juru parkir dengan cara menarik (ke pengendara),” papar Agus.
Sehingga, ketika juru parkir tidak menarik maka terjadi kebocoran, katanya.
“Ini harus dicarikan solusi untuk meningkatkan PAD,” ujar Agus.
Ia menyebutkan, pada Tahun 2023 target penerimaan retribusi parkir sebesar 12 miliar dengan realisasi sebesar 10 miliar. Sedangkan tahun 2024 ini targetnya 19 miliar. “Realisasi sekarang masih 1,5 m,” jawab Agus kepada awak media.
Salah satu upaya mengurangi kebocoran penerimaan retribusi parkir yakni pembayaran lewat aplikasi QRIS, kerja sama antara Dishub dengan Kantor perwakilan Bank Indonesia (KpWBI) Jember.
Upaya lain, akan merekrut juru parkir (liar) yang biasa mangkal di titik tertentu.
Tidak menutup kemungkinan penarikan retribusi parkir akan kembali ke sistem lama yakni parkir berlangganan, yang langsung dipungut saat pemilik kendaraan membayar pajak tahunannya di kantor Samsat, pungkas Agus. (Sgt)