foto:Heri, pengurus Klenteng Pay Lien San Jember |
Jembertoday.com-Perayaan Imlek tahun 2020, hari ini, Sabtu, 25 Januari dirayakan oleh masyarakat Jember dan sekitarnya yang kebanyakan dari keturunan Tionghoa di Klenteng Pay Lien San, di dusun Karang Asem, Desa Glagah Wero, kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
Heri Nofem Stadiono, wakil ketua Klenteng Pay Lien San menceritakan sejarah singkat berdirinya klenteng kepada awak media.
“Pada awalnya klenteng ini rumah biasa buat tempat ibadah dari umat Budha dan Kong Hu Chu. Lama lama banyak yang datang” Heri mengisahkan riwayat klenteng.
Dari cerita masa lampau di tanah Tongkok kelahiran Imlek, dilanjutkan Heri,” Imlek adalah tahun baru Cina yg sudah dirayakan ribuan tahun. Khong Hu Chu dan ajaran Tao sudah ada sejak lama disana. Imlek adalah hari perayaan menyambut musim semi. Setelah tiga bulan musim dingin, masyarakat Cina menyambut musim semi”.
P.T.I.TD (Perhimpunan Tempat Ibadah Tridarma) Pay Lien San adalah tempat beribadah dari tiga aliran yaitu Budha, Kong Hu Chu dan Tao.
Heri, “Agama Kong Hu Chu dan Tao kedatangan agama Budha dan terjadi akulturasi budaya. Pada umumnya dirayakan penganut Budha, Kong hu Chu, Tao dan keturunan cina dan mereka yang merayakan tahun baru Cina, memasuki musim semi di negri Tiongkok asal budaya ini.”
foto: Tokoh Lintas Agama |
Perayaan imlek di Klenteng Pay Lien San dihadiri oleh berbagai tokoh dan masyarakat lintas agama. Dari umat Katholik diwakili Romo Agi (Paroki Sempusari), Pdt. Soni (Gembala Sidang GKJW), Ibu Rahma (Islam), Putu Waliana (Hindu), Sunyoto (aliran kepercayaan Sapta Darma) dan Heri (perwakilan dari Kong Hu Chu).
Sementara itu koordinator Sila Mas, Sumarwiadi, dalam sambutannya, “Ini wujud dari kerukunan antar agama di Jember”
Jember merupakan kota Pendhalungan yang masyarakatnya terdiri dari berbagai macam keyakinan dan agama yang berbeda tetapi mampu menjaga kedamaian.
Menurutnya, Sila Mas secara rutin melaksanakan pertemuan untuk mempererat tali silaturahmi antar agama di Jember.
foto:salah satu raung di Klenteng Pay Lien San |
“Ini adalah buah yang pernah ditabur oleh Sila Mas,” kata Sumarwi.
Koordinator dari Sila Mas ini berkomitmen untuk dapat turut serta disetiap hari besar agama di Jember.
“Ini bagian tidak terpisahkan dari Sila Mas karena disetiap acara keagamaan kita akan hadir,” tegas Pak Marwi.
Ia meminta maaf karena ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), Gus Muis tidak bisa hadir karena ada kepentingan yang tidak bisa diwakilkan.
Dibagian lain, ketua FKKB (Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa) Jember, Dodiek, berkata “ Pay Lien San ini dibangun untuk kepentingan semua masyarakat dan bukan untuk salah satu agama”.
Dodik berharap bangunan klenteng ini langgeng karena dibangun untuk semua agama.
Dalam merayakan imlek Klenteng Pay Lien San juga berbagi rejeki kepada ratusan masyarakat di sekitar lokasi. Mereka mengambil beras kemasan lima kilogram dengan tertib.
Salah satu warga penerima beras, Latifah berkata, “Saya senang menerimanya”.
Menurutnya kegiatan bagi-bagi beras dilakukan setiap kali merayakan imlek di klenteng Pay Lien San. (SPA)
Facebook Comments Box