foto: inspektur kementan bersama Bupati Faida |
Jembertoday.com-Bupati menerima kunjungan inspektur jendral 2 kementrian pertanian dalam rangka sosialisasi kegiatan kostra tani kementrian pertanian, Kamis, 05 Maret 2020 di ruang Tamyaloka Pendopo Wahyawibawagraha.
Kostra Tani adalah Komando Strategis Pembangunan Pertanian yaitu program bersama antara kementrian pertanian dan kementrian dalam negeri bersinergi dengan pemerintah daerah. Tujuannya adalah mengembangkan atau meningkatkan fungsi dari bpp (balai penyuluh pertanian) yang selama ini sudah di masing-masing kecamatan agar lebih optimal.
Dalam keterangannya, Inspektur 2 kementan, Tin Latifah, “Kita dari kementrian pertanian mau bersama-sama bersinergi dengan pimpinan daerah, mulai dari kecamatan bupati gubernur sampai tingkat pusat, yaitu bagaimana mengembangkan pertanian supaya kita bersama-sama maju, memenuhi seperti targetnya pak mentri yaitu memenuhi kebutuhan pangan 240 juta penduduk Indonesia.”
Program Kostra Tani, kata Tin Latifah, bpp di kacamatan-kecamatan akan menjadi komandonya penyuluh di desa. “Segala permasalahan ditingkat desa bisa dikomunikasikan ke pak mentri dan bisa dicarikan solusinya segera,” jelas Latifah.
Target program Kostra Tani yaitu peningkatan produksi pertanian. Diharapkan peningkatan produksiya bisa mencapai 7 %. Seperti diketahui bersama saat ini Indonesia belum mampu lagi berswasembada pangan. Bagimana dengan Jember? Data kementrian pertanian mengatakan lain. “Kalau di Kabupaten Jember untuk sementara ini dapat memenuhi kebutuhannya,” kata Latifah.
Bupati Jember dalam tanggapannya berkata, “Saya senang karena ini dulu masukan dari asosiasi kepala daerah kepada pusat. Kementrian tidak hanya berkoordinasi dengan dinas tetapi juga dengan kepala daerah.” Sehingga ada sinkronisasi program antara pusat dengan daerah yang bisa dijalankan oleh dinas terkait.
Oleh karena program Kostra Tani sinergi dengan 2 kementrian maka komando di kabupaten itu harus mengetahui secara detail rencana program yang dicanangkan oleh pusat sehingga bisa menjadi satu komando pergerakan. Kostra Tani tidak bicara dana atau bantuan alat pertanian tetapi mensinergikan seluruh potensi yang ada seperti; penyuluh, lahan, petani, dan struktur yang ada di daerah baik gapoktan maupun struktur pemerintahan baik TNI maupun Polri.
Berkaitan tentang penetapan lahan pertanian yang menjadi wewenang bupati, tidak serta merta ditetapkan begitu saja tetapi akan bekerja sama dengan pihak terkait. “Kita akan sinkronkan data dengan pihak kementan dan kemendagri (ATR/BPN) supaya tidak memunculkan konflik ke depannya” pungkas Bupati Faida. (Spa)
Facebook Comments Box