JEMBER, www.jembertoday.net – Perselisihan antara ojol (ojek online) dengan jasa angkutan konvensional yang terjadi di halaman parkir stasiun kereta api Jember beberapa waktu lalu berakhir damai.
Perselisihan yang sempat viral itu mendapat atensi dari berbagai pihak. Bahkan dari Polda Jatim ikut memperhatikan dan memberi masukan kepada Polres Jember, agar diselesaikan.
Alhasil, terjadi mediasi, yang dijembatani oleh Polres Jember dan Dinas Perhubungan Kabupaten Jember pada Rabu, 10 Juli 2024 di Mapolres.
Baca Juga : Kolaborasi Bupati Hendy dengan Presiden JFC akan Bangun Kampung Kreatif JFC di RTH Arjasa
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jember Agus Wijaya telah menyampaikan hasil mediasi dan kesepakatan damai di antara mereka kepada Bupati Hendy.
Mendengar kabar tersebut Bupati Jember Hendy Siswanto merasa senang, sebab masyarakat luas khususnya penumpang kereta api akan merasakan manfaatnya.
“Kami diminta oleh bapak bupati untuk ikut membantu menyelesaikan perselisihan antara ojek online dengan angkutan konvensional, seperti ojek pangkalan, tukang becak dan angkutan kota,” ujar Agus Wijaya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis. (18/7/2024).
Agus menegaskan bahwa hasil kesepakatan damai para pihak yang berselisih itu. “Seminggu lalu tepatnya tanggal 10 Juli mereka sudah berdamai untuk saling menerima. Masing-masing akan memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang, khususnya yang akan naik maupun turun dari dan ke stasiun Jember,” terang Agus.
Agus menjelaskan lebih detail, bahwa ojek online bisa masuk sampai ke area depan pintu masuk keluar penumpang kereta api, dengan tetap membayar karcis parkir yang telah ditetapkan oleh KAI Daop 9.
Baca Juga : Ada Supertax Deduction di Job Fair 2024 Disnaker Jember, Segera Siapkan Surat Lamaran dan CV!
Perlu diketahui, sebelumnya ada kesepakatan antara angkutan konvensional dengan ojol yang menyatakan ojol tidak boleh masuk ke Jalan Wijaya Kusuma, di depan stasiun kereta api Jember. Ojol hanya boleh parkir untuk menunggu calon penumpang di simpang tiga di depan Makodim 0824/Jember. Kesepakatan itu sejak tahun 2017.
Seiring perkembangan zaman penumpang lebih suka naik ojol, baik jenis sepeda motor atau mobil, ketimbang becak, angkutan kota atau ojek pangkalan. Calon penumpang sering meminta ojol mendekat ke stasiun. Calon penumpang tidak tahu jika ada kesepakatan antara ojol dengan angkutan konvensional. (Sgt)