Sedekade Berperan Berpesan
OPINI
JEMBER, www.jembertoday.net – Cengkrama dua orang sahabat di sebuah café bernuansa tepi kali di pinggiran kota Jember, dua belas tahun silam. Wiwin Riza Kurnia, seorang mahasiswi aktivis yang juga jurnalis penuh amarah dan dahaga atas sumber pengetahuan serta kelindan ideologi-ideologi yang bernas terus-menerus di dalam kepalanya—tak kunjung henti, itu pun sampai sekarang—sampai hari ini.
Dengan saya, Bobby Rahadyan, seorang yang tumbuh dari sekolah di jalanan dan buku-buku yang hanya mengenal pemahaman yang sebatas-sebatas saja. Cengkrama dua orang ini, larut dari sore sampai menjelang pukul sebelas malam. Berhenti di gelas kopi susu yang ke-sekian, sahabat saya ini, yang saya panggil namanya Wiwin karena memang tak ada nama panggilan khusus kepadanya dari saya, tiba-tiba enggan beranjak dari dialektika yang berujung pada satu pertanyaan.
BUAT APA KITA DALAM HIDUP DAN DUNIA INI?
Lantas pertanyaan yang satu itu kembali membawa dua orang sahabat ini pada sebuah pergumulan-pergumulan alam pikiran. Terbang kami ke titik pengetahuan yang paling tidak masuk akal—yang jelas-jelas hanya Tuhan yang punya jawabanNya, sampai tenggelam kami ke dasar sumber pemahaman yang paling dangkal yang jelas-jelas membuat kami semakin tersesat tanpa panduan.
Pada perjalanan diskusi kami itu, kami simpulkan dengan sepakat bahwa apa yang telah banyak terpotret sebagai peristiwa dalam sejarah—dari yang belum adanya peradaban sampai berkembangnya peradaban dalam rotasi zaman per zaman, generasi per generasi, hanya ada dua hal untuk membuktikan eksistensi manusia.
PERAN DAN PESAN
Kami kemudian meyakini, setiap individu gender memiliki hak berkesempatan untuk menjadi versi terbaik dari dirinya. Sekolah Perempuan Jember kemudian tercetus. Berjalan dari rangkak sampai menantang tanjak, terus dengan tertatih dengan silih berganti.
Dua hal tentang PERAN dan PESAN ini kemudian menyadarkan kami yang awalnya berdua lalu terus berkembang semakin besar dari tahun demi tahun hingga mencatatkan ribuan orang peserta kurikulum sekolah yang berdasarkan pada implementasi program We Care, We Cure, We Share yang menurut Mbak Wiwin ini adalah Pancasila-nya Sekolah Perempuan Jember.
Maka ijinkan dalam Manifesto Sekolah Perempuan Jember Tahun 2024 yang ditandai dengan hadirnya Kepala Sekolah Perempuan Jember dan Wakil Kepala Sekolah Perempuan Jember yang baru, saya menegaskan Manifes Berperan Berpesan.
Sekolah Perempuan Jember Sedekade Berperan menjadi bagian dari pemberdayaan, pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia berbasis lintas gender.
Sekolah Perempuan Jember Sedekade Berpesan menjadi bagian dari jembatan penyampai kebaikan, kedamaian, persatuan serta sumber wawasan, sumber pengetahuan dan sumber ilmu untuk di-biak-kan seluas-luas dan sebesar-besarnya kesempatan.
Terakhir saya sampaikan secara pribadi, secara organisasi rasa terima kasih sedalam-dalam dan sebesar-besar atas dedikasi Founder Sekolah Perempuan Jember Mbak Wiwin Riza Kurnia yang kini telah meniti kiprahnya menjadi orang yang berperan dan berpesan untuk kehidupan baik bagi lingkungan, keluarga, dan masyarakat.
Selamat juga saya sampaikan atas pelantikan pengurus Sekolah Perempuan Jember Periode 2024 – 2029 yang ke depan akan menerjang ribuan tantangan dan peluang untuk tetap bermanfaat dengan asas berkemauan berkemajuan.
Tidak ada pantun hari ini, hanya doa terbaik kepada seluruh Alumni pengurus, Volunteer dan partisipan Sekolah Perempuan Jember dari awal berdiri hingga hari ini. (Al Fatihah untuk Almarhum kawan kita Abdur Rahman Wahid atau Mas Aab)
Ditulis oleh : Bobby Rahadyan (Co Founder Sekoper Jember)