Menu

Mode Gelap
Gus Firjaun Sapa Muslimat NU Semboro PPPK 2024 Jember Prioritaskan Guru dan Tenaga Kesehatan Plt Direktur RSD Soebandi Jember Diganti Gus Firjaun: Semua Takdir Tuhan Alfamart Berangkatkan Puluhan Karyawan Terbaik dan Berprestasi Umrah ke Tanah Suci, Debi Ariyani Ikut Serta

News · 10 Okt 2022 20:39 WIB ·

Kemenag Jember bersama FKUB Kunjungi Gereja Katolik, Bahas Moderasi Beragama


 Kemenag Jember bersama FKUB Kunjungi Gereja Katolik, Bahas Moderasi Beragama Perbesar

JEMBER, www.jembertoday.net – Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia di kabupaten Jember bersama pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jember mengadakan dialog dengan pengurus Gereja Katolik Jember. Dialog membahas moderasi beragama khususnya yang ada di Jember. Dialog berlangsung di Pastori gereja Katolik Jember, Senin, (10/10/2022).

Dialog dalam suasana kekeluargaan itu dihadiri oleh, Ketua FKUB Jember beserta pengurus, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Jember, Ahmad Tholabi, Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Angela Brigita Susanti dan Pengurus DPP Paroki Santo Yusup Jember, Romo dari Gereja Katolik (Romo Yoseph Utus, O’ Carm, Romo Robertus Andy Priambada, O’ Carm, Romo Thomas, O’ Carm) serta para suster.

Foto istimewa, suasana dialog bertemakan moderasi beragama

Menurut Tholaby, “Moderasi beragama itu bukan menganggap semua agama itu sama.”

Perlu ditegaskan lagi, Islam dengan Kristen itu berbeda, Islam dengan Katolik beda, Kristen dengan Katolik beda walaupun ada beberapa yang sama.

“Kalau konsep hubungan antar manusia itu sama di masing-masing agama,” ucap Tholaby.

Dicontohkan olehnya, dalam Islam ada Silaturahmi, siapa yang kepingin dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rezekinya maka perbanyak silaturahmi.

Sekali lagi Tholaby menegaskan bahwa moderasi agama itu bukan agama baru dan bukan pencampuran dari agama-agama yang sudah ada.

Sementara itu, ketua FKUB kabupaten Jember, Dr KH Abdul Muis Sonhaji, S.Pd., M.Pd mengatakan hal senada.

“Moderasi agama itu bukan agama yang dimoderatkan, akan tetapi pemahaman kita yang harus dimoderatkan,” ucap Kyai Muis.

Ia menjelaskan secara konkrit, “Dengan menyakini bahwa agam kita yang benar tetapi di sisi yang lain kita juga mentoleransi adanya kebenaran agama yang dianut orang lain. Sehingga agama kita adalah agama kita dan agama mereka adalah agama mereka. Di tengah perbedaan itu kita harus memahami dan saling mengerti. Dan biarlah kebenaran itu menjadi ranah masing-masing agama tetapi kita mencari titik temu diantara agama-agama itu. Apa titik temunya? Yaitu pada aspek kemanusiaan.”

Seperti diketahui, Kemenag kabupaten Jember menyandingkan program kerjanya dengan FKUB Jember. Sehingga terlaksana forum dialog dengan tema moderasi beragama.

Acara-acara seperti tersebut di atas merupakan bentuk sosialisasi kerukunan umat antar agama, khususnya di kabupaten Jember. Dengan demikian pembangunan manusia seutuhnya akan benar-benar terwujud.

Sebelumnya juga ada acara serupa di desa Sukoreno kecamatan Umbulsari pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2022. Desa Sukoreno merupakan desa Pancasila dimana dalam satu desa terdapat banyak tempat ibadah dari berbagai agama dan aliran kepercayaan yang diakui oleh negara Indonesia.

(Sigit)

 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 235 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gus Firjaun Sapa Muslimat NU Semboro

4 Oktober 2024 - 19:24 WIB

Gus firjaun sapa muslimat

PPPK 2024 Jember Prioritaskan Guru dan Tenaga Kesehatan

3 Oktober 2024 - 22:50 WIB

Pppk 2024

Plt Direktur RSD Soebandi Jember Diganti

3 Oktober 2024 - 12:22 WIB

Direktur rsd dr soebandi

Gus Firjaun: Semua Takdir Tuhan

2 Oktober 2024 - 14:45 WIB

Takdir Tuhan

Kepala KPPN Jember Dorong Akselerasi Serapan Anggaran 2024

27 September 2024 - 22:31 WIB

Kepala KPPN Jember

Realisasi Pendapatan Per Agustus 2024 Naik, Bagaimana Belanja Daerah Jember dan Lumajang?

27 September 2024 - 19:57 WIB

Realisasi pendapatan per agustus
Trending di News

You cannot copy content of this page