JEMBER, www.jembertoday.net – Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia di kabupaten Jember bersama pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jember mengadakan dialog dengan pengurus Gereja Katolik Jember. Dialog membahas moderasi beragama khususnya yang ada di Jember. Dialog berlangsung di Pastori gereja Katolik Jember, Senin, (10/10/2022).
Dialog dalam suasana kekeluargaan itu dihadiri oleh, Ketua FKUB Jember beserta pengurus, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Jember, Ahmad Tholabi, Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Angela Brigita Susanti dan Pengurus DPP Paroki Santo Yusup Jember, Romo dari Gereja Katolik (Romo Yoseph Utus, O’ Carm, Romo Robertus Andy Priambada, O’ Carm, Romo Thomas, O’ Carm) serta para suster.
Menurut Tholaby, “Moderasi beragama itu bukan menganggap semua agama itu sama.”
Perlu ditegaskan lagi, Islam dengan Kristen itu berbeda, Islam dengan Katolik beda, Kristen dengan Katolik beda walaupun ada beberapa yang sama.
“Kalau konsep hubungan antar manusia itu sama di masing-masing agama,” ucap Tholaby.
Dicontohkan olehnya, dalam Islam ada Silaturahmi, siapa yang kepingin dipanjangkan umurnya dan dimudahkan rezekinya maka perbanyak silaturahmi.
Sekali lagi Tholaby menegaskan bahwa moderasi agama itu bukan agama baru dan bukan pencampuran dari agama-agama yang sudah ada.
Sementara itu, ketua FKUB kabupaten Jember, Dr KH Abdul Muis Sonhaji, S.Pd., M.Pd mengatakan hal senada.
“Moderasi agama itu bukan agama yang dimoderatkan, akan tetapi pemahaman kita yang harus dimoderatkan,” ucap Kyai Muis.
Ia menjelaskan secara konkrit, “Dengan menyakini bahwa agam kita yang benar tetapi di sisi yang lain kita juga mentoleransi adanya kebenaran agama yang dianut orang lain. Sehingga agama kita adalah agama kita dan agama mereka adalah agama mereka. Di tengah perbedaan itu kita harus memahami dan saling mengerti. Dan biarlah kebenaran itu menjadi ranah masing-masing agama tetapi kita mencari titik temu diantara agama-agama itu. Apa titik temunya? Yaitu pada aspek kemanusiaan.”
Seperti diketahui, Kemenag kabupaten Jember menyandingkan program kerjanya dengan FKUB Jember. Sehingga terlaksana forum dialog dengan tema moderasi beragama.
Acara-acara seperti tersebut di atas merupakan bentuk sosialisasi kerukunan umat antar agama, khususnya di kabupaten Jember. Dengan demikian pembangunan manusia seutuhnya akan benar-benar terwujud.
Sebelumnya juga ada acara serupa di desa Sukoreno kecamatan Umbulsari pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2022. Desa Sukoreno merupakan desa Pancasila dimana dalam satu desa terdapat banyak tempat ibadah dari berbagai agama dan aliran kepercayaan yang diakui oleh negara Indonesia.
(Sigit)