Jembertoday.com-Sesungguhnya isolasi atau karantina merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat yang telah berjuang bersama-sama untuk mencegah penularan korona. Kok bisa? Di pusat karantina banyak kelebihan jika dibandingkan dengan isolasi secara mandiri.
Gambaran kegiatan di pusat karantina atau isolasi di Jember Sport Garden seperti yang digambarkan oleh kadiskominfo Kabupaten Jember, Gatot Triyono, Sabtu, 18 April 2020 via whats’up group.
Gatot, “Kemarin mereka yang ada di JSG mengikuti sholat Jum’at secara berjamah dengan protokol kesehatan”. Kehidupan beragama masih bisa dikerjakan secara pribadi maupun bersama-sama sebab di JSG punya ruangan yang memadai.
Pada pagi hari seperti hari ini, mereka diajak berolah raga. “Setiap pagi warga yang diisolasi mengikuti olahraga dengan prajurit TNI. Sore harinya, mereka berolahraga sesukanya, seperti sepakbola, voli, bulutangkis, dan tenis meja,” ungkap Gatot Triyono. Belum tentu jika isolasi mandiri mereka dapat berolah raga rutin.
Di komplek JSG disediakan wifi gratis sehingga warga yang diisolasi dapat berkomunikasi 24 jam sehari dengan keluarganya. “Mereka dapat video call sepuasnya,” kata mantan Camat Kaliwates. Juga disediakan sarana hiburan selain wifi seperti televisi.
Untuk ketersediaan makanan warga isolasi di JSG tidak perlu kuatir karena pemerintah daerah dalam hal ini satgas covid 19 menyedikan makan 3 X sehari dan juga snack. Makanan ringan yang disajikan bukan snack murahan tetapi sudah kelas kongres. “Soal makanan, tidak perlu kuatir,” ungkap Gatot yang berkaca mata hitam itu.
“Karena itu, banyak warga yang menjalani isolasi di JSG mengaku nyaman. Suasana yang dirasakan seperti kehidupan biasanya, tidak seperti karantina di rumah sakit,” ungkap Gatot. Jumlah warga di JSG yang ikut isolasi berjumlah 46 orang.
Tidak hanya itu, keluarga yang ditinggalkan-pun diperhatikan oleh Pemda Jember. Mereka yang di rumah diberi bantuan berupa beras 25,6 kg selama 14 hari. (spa)
Facebook Comments Box