Mahyudi bersama Nyonya |
JEMBER – Dibalik kesuksesan seorang suami selalu ada sosok istri dibaliknya. Keberhasilan Letkol Ckm dr Mahyudi, SPM, M.Kes dalam berkarir di dunia militer tidak lepas dari peran istri tercinta.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Mahyudi dipercaya oleh pimpinan untuk menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit (Rumkit) Bhaladika Husada atau lebih dikenal DKT Jember.
Nama lengkap istri dari Karumkit DKT Jember ialah Silvia Nasution. Dari namanya jelas tergambar seorang perempuan berdarah Batak. Silvia menikah dengan Mahyudi yang asli Banjar.
Sebagai istri Karumkit DKT, otomatis Nyonya Mahyudi adalah Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Sub Anak Ranting V 5 Rumkit Tingkat III Bhaladika Husada.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Rumkit DKT Jember |
Menjadi pemimpin ibu-ibu di kantor suaminya ia terikat dengan kebijakan dari pusat. Pada masa pandemi covid19, semua kegiatan Persit telah diberi garis oleh Kesdam V Brawijaya.
“Kalau Persit sendiri semenjak pandemi sudah ada anjurannya untuk mengurangi kegiatan yang sifatnya kumpul-kumpul,” ucap Nyonya Mahyudi, Selasa, (26/1/2021). Sehingga, beberapa kali kegiatan Persit melalui daring atau zoom meeting.
Ia mengurai jenis kegiatan yang sering dilakukan Persit, misalnya bila ada pengarahan, pembekalan materi atau pemberian ketrampilan untuk ibu-ibu.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menegaskan, “Prinsipnya, nomer satu kita harus taat protokol covid19”. Upaya tersebut diimplementasikan dengan terus menjelaskan kepada anggota ibu-ibu Persit dan keluarganya untuk mematuhi protokol kesehatan dan hidup sehat.
“Jika tidak ada pandemi banyak kegiatan Persit seperti di bidang sosial, pendidikan, ekonomi dan kebudayaan” tutur perempuan bergelar S 2 jebolan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar itu.
Persit Kartika Chandra Kirana Rumkit DKT Jember |
Ibu dari tiga anak laki-laki itu mengungkapkan, “Preview Persit banyak, cuma karena adanya pandemi kita belum boleh untuk pertemuan tatap muka dan kumpul-kumpul”.
Nyonya Mahyudi berharap, “Kedepannya bila sudah tidak ada pandemi kita akan eksplor semua kegiatan baik untuk internal Persit maupun bagi masyarakat”.
Saat ini anak-anak dari Nyonya Mahyudi belum ada yang kuliah. Anak pertama masih kelas IX, anak kedua kelas VII dan si bungsu kelas VI SD. (Sigit)