Post Views: 10
|
foto: Bupati dan Dandim Jember saat konferensi press |
Jembertoday.com-Audiensi Bupati Jember dan Komandan Kodim 0824/Jember dengan berbagai media mengupdate penanganan penyebaran covid 19 di Kabupaten Jember, Rabu, 1 April 2020 pukul 10;30 di Pendopo Wahyawibawagraha ditayangkan live facebook oleh diskominfo.
Bupati Jember menyampaikan bahwa data sampai tadi malam di Kabupaten Jember jumlah ODR ada 1.402 orang, 414 orang dipantau epidemologinya oleh puskesmas dan dinyatakan sehat, sisanya sehat tetapi dalam pemantauan oleh pihak pemerintah. Kalau sudah masuk hari ke- 14 mereka tidak lagi dalam status ODR tetapi memantauan berkurang atau intensitasnya turun. ”Dari ODR ada 200 -300 orang dipantau ketat. Mereka berasal dari luar kota, termasuk tki yang pulang kampung,” ujar bupati.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 222. Dari keseluruhan ODP, 51 oarang dipantau dan dunyatakan sehat, 1 org meninggal dunia tetapi disebabkan oleh penyakit lain bukan karena virus corona. 170 orang dalam pantauan di 26 Rumah Sakit dan 144 puskesamas.
Pasien Dalam Pemantauan (PDP) ada 13 orang. ”Kemungkinan akan bertambah, ada indikasi nambah 2 orang, kita tunggu rilis nanti sore,” kata dokter Faida. Dua (2) orang PDP dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit.
Peta sebaran covid 19, dua kecamatan berstatus merah yakni Kaliwates dan Puger.” Yang berbahaya adalah orang kontak yang menyembunyikan informasi keadaan dirinya sehingga bisa menularkan pada orang lain,” ujar Faida. Dia menghimbau, “Yang mengisolasi diri sebaiknya melaporkan ke petugas juga.” Dihimbau masyarakat jangan kuatir untuk melaporkan ke petugas karena petugas akan merahasiakan identitasnya. Bupati Faida, “Dari 31 kecamatan, hanya 2 yang masih hijau atau green zona, Tempurejo dan Sumberjambe.” Seperti diketahui Kabupaten Jember jadi rujukan PDP bagi luar kota sekitar.
Mereka dirawa diruang isolasi. Di rumah sakit rumah sakit yang sudah ditunjuk oleh pemerintah terutama RS. Dr. Subandi.
Sejak dua hari terakhir Satgas penanganan covid 19 upayakan kegiatan tambahan. Lima pintu gerbang, upaya penahan penyebaran, keluar masuk Kabupaten Jember dilakukan skrining. Mendeteksi semua orang yang masuk, dari zona merah, setidaknya suhu badan.Jikalau suhunya normal, diberi formulir dan di catat sebagai ODR dan dikenakan gelang kuning, dievaluasi selama 2 minggu ke depan.
Bila ditemukan suhu 38 ke atas tidak diijinkan masuk Jember tetapi di isolir. Mereka masuk kategori ODP dikenakan gelang warna merah. Bupati tegaskan, “Status odr, odp dan pdp bukan aib,”
Gelang yang dipasang kepada para pendatang yang masuk ke Jember terdapat bar code. Sekali lagi ditegaskan oleh dokter Faida, “Odr, odp tidak perlu panik, gelisah dan malu. Tidak semua pdp dirawat di rumah sakit juga tidak semua odp sehat kadang juga perlu dirawat.”
Pemerintah daerah akan membagikan masker untuk para pedagang di pasar.”Bagi orang yang akan masu pasar tertibkan cuci tangan dan saat keluar pasar juga demikian,” kata bupati. Dengan pembatasan jam bertransaksi di pasar, ada hikmahnya yaitu pola jual beli beralih lewat online. . “Pasar tidak tutup tapi dibatasi jam, sehingga ada perubahan pola transaksi. Pemerintah hadir, memberi informasi dan sediakan aplikasi,” kata bupati. Akibatnya layanan ini menjadi berkah bagi ojek pangkalan.
Terkait dengan penyediaan Alat Pelengkap Diri (APD), pemerintah sudah berupaya memesan tetapi sangat sudah didapat karena semua daerah membutuhkan. Saat ini Pemda Jember bekerja sama dengan masyarakat untuk membuat sendiri. “Hari ini kita beri oder di Desa Rambigundam untuk membuatkan baju APD dan Masker,” ujar bupati. Pemerintah memiliki data par penjahit sebab beberapa waktu yang lalu mereka didata sewaktu ada kongres penjahit.
Bupati menilai bahwa masyarakat lebih tertib sejak adanya covid 19. Ia menyarankan hal terbaik dalam penahan penyebaran covid 19 adalah tinggal di rumah (Stay at home) dan kalau masih bisa bekerja, bekerja di rumah (Work at home).
Sementara itu Dandim 0824/Jember, Letkol Inf. Muhammad La Ode MN. mengingatkan kepada semua warga masyarakat terutama para awak media untuk mengedepankan berita positif, bukan hoax, yang bisa menjaga ketertiban dan kedamaian sehingga di masyarakat tidak terjadi kepanikan.
“Bagi masyarakat kami minta proaktif mendukung upaya pemerintah. Jika ada anggotanya keluarganya yang datang dari luar daerah Jember, tolong dilaporkan ke RT RW masing-masing untuk diteruskan ke puskesmas agar mendapat pemerikasaan lebih lanjut,” kata La Ode. (spa)